BANYUMAS, KOMPAS.com - Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono meminta masyarakat tidak hanya mewasapadai bahaya narkoba, tapi juga narkolema atau narkoba lewat mata.
Hal itu disampaikan Sadewo saat peluncuran Kampung Tangguh Antinarkoba yang diinisiasi Polresta Banyumas di Desa Singasari, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (13/5/2023).
Sadewo menjelaskan, yang dimaksud dengan narkolema adalah kecanduan pornografi dan juga judi online.
Baca juga: Kecanduan Game, Anak 13 Tahun Habiskan Rp 950 Juta Tabungan Orangtua, Hanya Tersisa Rp 1.000
"Ini masukkan saja, kebetulan saya dekat dengan narkoba, bukan sebagai pemakai, tapi saya punya pondok rehabilitasi narkoba di Yogyakarta," kata Sadewo kepada kapolresta.
Sadewo menceritakan, selain korban penyalahguna narkoba di pondok rehabilitasi miliknya saat ini juga banyak menampung korban narkolema.
"Di pondok saya banyak sekali, di samping narkoba juga banyak sekali santri-santri korban narkolema," ujar Sadewo.
Bahkan mirisnya, ada siswa kelas 2 SMP yang menjadi korban narkolema.
"Ada anak SMP kelas 2 jadi korban video porno yang tidak mau sekolah. Gejalanya persis dengan (efek) narkoba, ngamuk kalau disuruh sekolah," ungkap Sadewo.
Menurut Sadewo, korban narkolema sama bahayanya dengan korban penyalahguna narkoba.
Baca juga: 9 Tanda-tanda Kecanduan Kafein, Apakah Anda Mengalaminya?
"Tadi saya juga sudah ngomong dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) satu lagi yang berbahaya itu narkolema, itu bahaya sekali," ucap Sadewo.
Sementara itu, Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu mengatakan, pembentukan Kampung Tanggung Antinarkoba ini untuk mengajak masyarakat memberantas peredaram gelap narkoba.
"Selain menekan peredaran gelap narkoba tentunya kami juga memanfaatkan potensi masyarakat supaya berperan aktif memberantas narkoba," kata Edy.
Pasalnya kasus penyalahgunaan narkoba terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2020, Polresta Banyumas menangkap 76 tersangka, kemudian pada tahun 2021 (77), tahun 2022 (96) dan tahun 2023 sampai Juni 70 tersangka.
"Artinya ada peningkatan penindakan penyalahguna narkoba. Untuk itu kami bersama stakeholder terkait membentuk Kampung Tangguh Antinarkoba yang jumlahnya saat ini sudah ada 18," ujar Edy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.