Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Puluhan warga di Lombok Tengah Keracunan Nasi Bungkus, Bermula dari Kegiatan Penyuluhan

Kompas.com - 05/06/2023, 20:12 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Puluhan warga dan mahasiswa di Lombok, Nusa Tenggara Barat mengalami keracunan usai mengonsumsi nasi bungkus, pada Minggu (4/6/2023).

Kronologi

Kapolsek Narmada Kompol Kadek Metria mengatakan, kejadian ini bermula saat mahasiswa dari jurusan Farmasi Universitas Qhamarul Huda Bagu (Uniqhba) menggelar kegiatan penyuluhan Tanaman Obat Keluarga di Desa Lebah Sempaga, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat.

Kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa yang berjumlah sekitar 165 orang dan warga Dusun Lebah Munte, Desa Lebah Sempage, yang berjumlah 15 orang.

Baca juga: Komisi Yudisial Awasi Sidang Tuntutan Bos Judi Online Apin BK

"Pada sekitar jam 10.00 Wita panitia acara membagikan nasi bungkus yang berisikan lauk pauk berupa tempe, mi dan ayam suwir serta kue kotak kepada seluruh peserta," kata Kadek melalui pesan singkat, Senin (5/6/2023).

Kemudian pada sekitar pukul 12.00 Wita, para peserta melaksanakan makan siang yang telah dibagikan panitia.

Sedangkan sisa makanan berupa nasi bungkus dibagikan kepada warga sekitar termasuk kepada anak- anak setempat.

"Sekitar pukul 14.00 Wita, para peserta dan warga masyarakat yang telah memakan nasi bungkus tersebut merasakan sakit perut, mual dan panas dingin, termasuk mahasiswa yang memakan nasi bungkus iti," kata Kadek.

Warga dibawa ke puskesmas pakai motor

Baca juga: 39 Warga Sragen Diduga Keracunan Usai Santap Makanan Hajatan

Lebih lanjut Kapolsek menjelaskan para peserta dan warga tersebut selanjutnya dibawa menggunakan mobil dan sepeda motor menuju sejumlah fasilitasi kesehatan.

"Ada yang dibawa ke Klinik Soka, Puskesmas Sedau dan RSUD Awet Muda Narmada dan beberapa mahasiswa peserta yang keracunan yang berasal dari Lombok Tengah dibawa ke Rumah Sakit Bagu Lombok Tengah," kata Kadek.

Disampaikan Kadek, nasi bungkus tersebut dipesan MA, panitia Seksi Konsumsi dari Ibu N di Desa Bagu, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah.

"Saksi (MA) tidak mengetahui kalau makanan tersebut tidak layak untuk dikomsumsi," kata Kadek.

Adapun total jumlah korban yang diduga keracunan sebanyak 32 orang dengan rincian 10 orang mahasiswa UNIQHDA dan 22 warga setempat.

Dari hasil pemeriksaan petugas kesehatan bahwa seluruh pasien mengalami keluhan mual, nyeri ulu hati, muntah, mules dan lemas, untuk barang bukti sisa atau sampel makanan dan bahan makanan diamankan untuk proses penyelidikan lebih lanjut serta berkoordinasi dengan Sat Reskrim Polresta Mataram.

Baca juga: 32 Warga dan Mahasiswa Farmasi di Lombok Keracunan Nasi Bungkus

31 warga sudah sembuh

Kepala Puskesmas Darek, Kecamatan Praya Barat Daya, Mujiburrahman mengatakan, puluhan warga yang mengalami keracunan sudah sembuh dan dipulangkan dari puskesmas.

"Korban keracunan sebanyak 31 orang sudah sembuh. Alhamdulillah mereka semua sudah dipulangkan ke rumah masing-masing," ujarnya.

Mujib mengatakan, hasil uji laboratorium atas kandungan nasi bungkus yang dimakan para korban masih belum keluar.

"Belum keluar hasil labnya seperti apa kandungan di nasi bungkus. Katanya sih hari ini keluar, tapi jamnya saya belum tahu," kata Mujib.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor : Andi Hartik, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Regional
Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Regional
Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Regional
9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

Regional
Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Regional
Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Regional
Banjir Bandang Lembah Anai, 'Excavator' Terguling, 4 Pemandian Hancur

Banjir Bandang Lembah Anai, "Excavator" Terguling, 4 Pemandian Hancur

Regional
Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Regional
Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Regional
Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Regional
Unggah Video 'Nyabu' dan Sebut Kebal Hukum, 'Bang Jago' di Lampung Dicari Polisi

Unggah Video "Nyabu" dan Sebut Kebal Hukum, "Bang Jago" di Lampung Dicari Polisi

Regional
Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Kilas Daerah
KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

Regional
3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

Regional
Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com