Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR RI Bambang Hermanto: Hasil Otopsi Sebagian Tubuh Ibu Bengkak dan Memar

Kompas.com - 27/05/2023, 13:20 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Khairina

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Bambang Hermanto, anggota DPR RI Dapil VIII Fraksi Golkar, mengungkapkan kondisi tubuh ibu kandungnya yang meninggal dunia tak wajar.

Dia baru dapat melihat tubuh ibunya setelah proses otopsi dinyatakan selesai oleh petugas kepolisian pada Jumat siang.

"Awalnya saya mengira Oma (ibu) meninggal karena jatuh di kamar mandi, tidak berpikir macam-macam. Di tengah perjalanan, adik telepon, Oma gimana, Oma lebam-lebam, tangan terikat, mulut di sumpal, dan lain-lain," kata Bambang saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Sabtu (27/5/2023).

Baca juga: Ibunya Dibunuh ART, Anggota DPR Bambang Hermanto Minta Polisi Segera Ungkap Motif Pelaku

Mendengar hal itu, Bambang kembali memeriksa foto-foto yang dikirim adiknya. Dia melihat kondisi yang membuatnya sangat kaget.

Bambang kemudian menelepon petugas kepolisian untuk mencari informasi tersebut.

Bambang tiba di rumah duka, pukul 02.00 WIB. Dia langsung menemui Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar, bersama jajaran Reskrimum Polda Jawa Barat yang sudah lebih awal di rumah duka. Bambang belum dapat melihat jenazah ibunya Casinih, karena sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Losarang.

Bambang langsung mengikuti kegiatan olah TKP bersama polisi, pada Jumat dini hari hingga sekitar pukul 05.00 WIB. Setelah itu Bambang menyiapkan proses pemakaman ibunya.

Baca juga: Ibu Anggota DPR Bambang Hermanto Dibunuh di Indramayu, Tangan dan Kaki Diikat

Bambang menyebut dirinya baru dapat melihat kondisi ibunya setelah proses otopsi selesai. Hanya Bambang, kata dirinya, yang diperbolehkan polisi untuk melihat kondisi ibunya terakhir.

"Setelah olah TKP,  hanya saya yang diperbolehkan melihat ibu setelah otopsi, kondisinya membengkak, tangan kanan kiri membiru, bekas paksaan, lebam," tambah Bambang.

Sebelumnya diberitakan, Casinih ditemukan meninggal dunia secara tidak wajar di rumahnya di Desa/Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jabar, Kamis (25/5/2023) malam.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, kematian Casinih disimpulkan sebagai pembunuhan karena meninggal dalam keadaan tidak wajar.

Korban dibunuh pada Kamis (25/5/2023) dan ditemukan di rumahnya yang berada di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu.

"Jadi benar meninggal tidak wajar, jadi memang dibunuh," kata Ibrahim saat dikonfirmasi di Bandung, Jumat, dikutip dari Antara.

Ibrahim menjelaskan Casinih ditemukan meninggal dalam keadaan kaki dan tangan terikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com