Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Asta Tinggi Sumenep, Makam Raja-raja Keraton Sumenep

Kompas.com - 23/05/2023, 17:15 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Asta Tinggi Sumenep adalah makam raja-raja Keraton Sumenep.

Asta Tinggi Sumenep yang merupakan situs sejarah ini terletak di dataran tinggi Desa Kebonagung, Kecamatan kota, Sumenep, Jawa Timur.

Disebut sebagai Asta Tinggi untuk mempermudah penyebutan bagi para peziarah, lantaran letak makam raja dan keluarganya tersebut berada di atas bukit yang tinggi.

Asta Tinggi menjadi objek wisata religi makam di Sumenep, Jawa Timur. 

Sejarah Asta Tinggi Sumenep

Asta Tinggi Sumenep dibangun pertama kali sekitar tahun 1600-an Masehi.

Sebelum ada Asta Tinggi Sumenep, makam raja Sumenep terletak berpencar-pencar.

Beberapa makam raja yang terpencar seperti, makam Raja Joko Tole, Raja Sumenep ke-13, terletak di Asta Sa'asa, Kecamatan Manding, Sumenep.

Letak makam Pengeran Sinding Puri atau Arya Winabaya, Adipati Sumenep, berada di Desa Bangkal. Makam raja-raja Sumenep lainnya berada di berbagai tempat.

Kompleks Asta Tinggi dibagi menjadi dua bagian, yaitu barat dan timur. Pembangunan makam dilakukan secara bertahap.

Makam pada bagian barat dibangun oleh Pangeran Rama (P Cokronegoro II) raja ke-25 sekitar tahun 1695.

Baca juga: Membaca Asta Tinggi, Tempat Peristirahatan Terakhir Para Raja Sumenep

Bentuk pintu masuknya dipengaruhi oleh arsitektur Hindu Jawa, hal tersebut karena Pangeran Rama memerintah Sumenep saat berada di bawah pemerintahan Mataram.

Pangeran Rama mendirikan pagar batu di sekeliling tembok pemakaman sekitar tahun 1695.

Pembangunan pagar konon tidak menggunakan semen atau batu gamping sebagai perekat, melainkan disusun dan ditata dengan rapi.

Tujuan pembangunan pagar tersebut untuk menghormati jasa para leluhurnya.

Pembangunan Asta Tinggi Sumenep dilanjutkan oleh Penembahan Sumolo (Pangeran Notokusumo I Asiruddin).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com