KOMPAS.com – Gangguan jaringan layanan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dan aplikasi mobile banking Bank Syariah Indonesia (BSI) di Aceh sudah memasuki hari ketiga.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh Tantawi mendesak pihak manajemen BSI untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat dan mengakui adanya kelemahan sistem yang mereka gunakan.
“Belakangan diakui bahwa ada serangan ranshomeware. Awalnya disebut hanya maintainance biasa. Ini sikap tidak jujur, BSI harus meminta maaf terbuka pada rakyat Aceh,” kata politisi Partai Demokrat Aceh itu kepada Kompas.com melalui telepon, Kamis (11/5/2023).
Baca juga: Jaringan ATM dan Mobile Banking BSI di Lhokseumawe Aceh Belum Pulih
Tantawi melanjutkan, gangguan itu telah merugikan masyarakat, khususnya para nasabah BSI. Apalagi, katanya, jumlah nasabah BSI di Provinsi Aceh cukup banyak. Pihak manajemen BSI seharusnya memastikan soal pelayanannya di Aceh.
Baca juga: Layanan BSI Lumpuh Hambat Pelunasan Calon Haji di Tasikmalaya