KOMPAS.com - Seorang pria paruh baya melakukan aksi eksibisionis yang meresahkan para siswi SMA Negeri 1 Ambarawa Kabupaten Semarang Jawa Tengah (Jateng).
Pelaku diduga berulang kali memertontonkan alat vitalnya di tempat umum hingga menjadi "teror" bagi siswa yang mengetahui hal tersebut.
Aksi tidak sopan pria tersebut terungkap setelah seorang siswi mengirim pesan ke sebuah akun Instagram.
Pelajar tersebut mengirim direct message (DM) ke admin Instagram @kabarungaran. Dia yang meminta identitasnya dirahasiakan, menulis tentang pengalamannya menjadi korban eksibisionis.
"Ada salah satu oknum warga mana saya kurang tau tapi dia sering jalan jalan di arah gang kupang lor, oknumnya sering menunjukkan kelaminnya ke siswa2 sma 1 amb," tulisnya.
Baca juga: Aksi Pria Paruh Baya Pamerkan Alat Kelamin Teror Siswa SMAN 1 Ambarawa, Polisi Buru pelaku
Kepala Sekolah SMAN 1 Ambarawa Budi Hartati mengatakan, pihaknya segera mengambil tindakan setelah mengetahui adanya laporan tersebut.
"Diketahui pada Kamis (4/5/2023), lalu menjadi ramai dan kami berkoordinasi dengan pemangku wilayah serta kepolisian," jelasnya saat dihubungi, Minggu (7/5/2023).
Menurutnya, pelaku memang sering melakukan aksinya itu, namun tidak setiap hari.
"Pelaku tidak beraksi setiap hari, karena saat diamati setelah ada laporan tersebut, dia tidak ada," ungkapnya.
Bahkan, pelaku juga diduga memiliki strategi untuk membuat korban melihat aksi tidak senonohnya.
"Jadi itu ada beberapa rombongan siswa yang pulang sekolah. Di barisan depan anak-anak cowok, lalu di belakangnya siswi cewek rombongan kelas X dan XI," paparnya.
"Setelah rombongan anak cowok tersebut lewat, pelaku langsung beraksi tak sopan. Siswi kelas X mengabaikan dan tak memerhatikan. Sementara yang kelas XI, ada yang melihat dan kemudian menceritakan kejadian tersebut," kata Budi.
Baca juga: Siswa SMAN 1 Ambarawa Speak Up Soal Pamer Alat Kelamin, Ungkap Aksi Pelaku Terjadi Berulang
Dikatakan, saat dilakukan pengintaian pada Jumat (5/5/2023), pelaku tidak tampak di lokasi sekitar sekolah.
Budi pun langsung berkoordinasi dengan semua wali kelas, untuk menyelidiki kejadian tersebut.
"Ternyata memang ini bukan kejadian pertama, sudah ada beberapa pelajar lain yang melihat perbuatan tersebut. Mereka tentu takut," ucapnya.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Ambarawa AKP Abdul Mufid mengatakan telah melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut.
"Meski belum ada laporan resmi, karena ini meresahkan kita telah melakukan penyelidikan," ungkapnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor Khairina, Dita Angga Rusiana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.