Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.519 Jemaah Haji Jateng Berusia 84 Hingga 104 Tahun

Kompas.com - 05/05/2023, 23:01 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com-Kanwil Kemenag Jateng menyebutkan sebanyak 30 persen jemaah haji di Jateng yang berangkat tahun ini termasuk usia lansia di atas 65 tahun. Sememntara total jemaah sejumlah 30 ribu.

“Kalau lansia secara nasional itu 30 persen Jateng yang lansia di atas 65 tahun itu 10.500-an orang dari total 30.000 berarti kan 30 persen,” tutur Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Jateng, Fitriyanto, Jumat (5/5/2023).

Pihaknya menambahkan, dari 10.500 jemaah usia lansia tersebut, sebanyak 1.519 di antaranya berusia 84-104 tahun, atau disebut prioritas lansia.

“Paling sepuh (tua) usia 103 tahun,” beber Fitriyanto.

Baca juga: Hari Terakhir Pelunasan Biaya Haji, 3.426 Jemaah Haji Jateng Belum Bayar Lunas

Kemenag sengaja mengutamakan para lansia agar dapat menyegerakan ibadah haji di tanah suci Makkah.

Bahkan Menag mengusung tagline haji ramah lansia pada pemberangkatan haji tahun ini dengan memberi kuota 30 persen.

“Prioritas lansia mestinya tidak berangkat tahun ini, tapi karena usianya diprioritaskan, maka diberangkatkan tahun ini,” tambahnya.

Untuk bisa mendaftar program lansia prioritas itu, pihaknya mensyaratkan jemaah paling tidak sudah daftar 5 tahun sebelumnya dan usianya paling tinggi.

Sementara itu, untuk mengantisipasi kesehatan lansia, Kemenag Jateng melakukan sosialisasi kepada jemaah lansia khususnya soal kesehatan.

“Kita sosialisasi ke masyarakat. Terkait obat-obatan disiapkan, latihan kebugaran, dan sebagainya. Petugas juga kita beri pelatihan terkait dengan bagaimana menangani orang-orang lansia,” lanjutnya.

Baca juga: Harun Asal Madura Jadi Calon Jamaah Haji Indonesia Tertua Tahun Ini, Usianya 119 Tahun

Untuk diketahui, pemberangkatan jemaah haji pertama tahun ini dijadwalkan pada 24 Mei. Rencananya kabupaten Grobogan mendapat giliran pertama sebanyak 3 kloter.

“Per kloternya terdiri 8 rombongan dan masing-masing 355 jemaah dan 5 petugas, terdiri dari ketua kloter, pembimbing ibadah, dokter, dan perawat,” jelas Fitriyanto.

Kemudian, rencananya jemaah di Jateng akan dikelompokkan menjadi 86 kloter. Kemudian digabungkan dengan embarkasi Solo dan Yogyakarta menjadi 95 kloter. 

Lebih lanjut, hingga batas akhir pelunasan biaya haji 2023, sekitar 10 persen atau 3.220 jemaah belum melunasi biaya. Sehingga keberangkatannya ditunda tahun depan atau berikutnya hingga mereka dapat melunasinya.

Sementara untuk 10 persen kuota kosong akan diisi oleh jemaah cadangan yang dijadwalkan berangkat tapi telah melunasi biaya haji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com