BANYUWANGI, KOMPAS.com - Ribuan pecahan batu bata kuno ditemukan di areal tambang pasir galian c di Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (28/4/2023).
Bata-bata terakota berwarna merah itu ditemukan oleh warga Desa Balak yang berada di sekitar tambang, sedalam kurang lebih dua meter di bawah tanah.
"Kondisinya banyak yang sudah patah dan hancur," kata Agung warga setempat, kepada Kompas.com, Jumat (28/4/2023).
Baca juga: Tim Arkeolog Dinas Kebudayaan DIY Temukan Saluran Air Kuno di Pleret Bantul
Saat ditemukan, bata tersebut sudah dalam kondisi tidak utuh atau rusak. Banyak yang kondisinya sudah pecah. Namun beberapa di antaranya masih utuh.
Secara kasat mata, ukuran batu bata yang ditemukan tersebut begitu besar, tidak seperti batu bata bangunan yang biasa ditemui pada umumnya.
Saat diukur, batu bata tersebut memiliki panjang 35 sentimeter, lebar 18 sentimeter dan tebal 8 sentimeter.
Baca juga: Pemda Seluma Bengkulu Hidupkan Kembali Tradisi Parut Kelapa Kuno
Sejumlah desa di Kecamatan Songgon, disebut kerap muncul penemuan batu bata peninggalan sejarah.
Di lokasi penemuan batu bata tersebut berada di wilayah perbatasan desa. Yakni Desa Balak, Desa Parangharjo dan Desa Bedewang.
"Kalau menurut cerita floklore wilayah bersejarah dulu," kata Sekretaris Desa Parangharjo, Khoirul Anam saat ditemui di lokasi.
Khoirul mengakui, pecahan batu bata merah yang ditemukan di areal tambang pasir itu jumlahnya cukup banyak. Bahkan sulit untuk dihitung.
"Yang ditemukan mungkin ratusan. Sedangkan yang terpendam belum tahu jumlahnya berapa. Kayaknya yang masih utuh banyak," ungkapnya.
Menurut Khoirul, benda yang ditemukan warga bukan hanya terakota batu bata kuno saja, namun juga ada artefak lain.
"Ada pecahan keramik, tembikar, dan terakota lainnya," ujarnya.
Untuk mengamankan benda bersejarah itu dari pihak yang tidak bertanggung jawab, pihak desa telah berkoordinasi dengan aparat setempat.
"Kita sudah kordinasi dengan Polsek dan pihak Kecamatan Songgon. Termasuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata," ungkap Khoirul.
Pihak desa setempat juga sudah berkoordinasi dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banyuwangi, untuk penanganan lebih lanjut terkait penemuan artefak langka itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.