BLORA, KOMPAS.com - Meletusnya Oro-oro Kesongo pada Selasa (11/4/2023) dan Rabu (12/4/2023) kemarin telah menelan korban jiwa. Seorang warga bernama Warino tewas diduga menghirup gas beracun yang terkandung dalam erupsi kawah Oro-oro Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.
Untuk mencegah peristiwa tersebut terulang kembali, pihak kepolisian telah memasang spanduk larangan bagi warga untuk beraktivitas di area Oro-oro Kesongo.
Baca juga: Warga Sekitar Ungkap Tanda-tanda Oro-oro Kesongo di Blora Meletus
"Kami sudah bukan lagi memberikan imbauan tapi melarang warga untuk mendekat Oro-oro demi keselamatan kita semua," ucap Kapolsek Jati, Iptu Subardi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/4/2023).
Dia menerangkan larangan untuk beraktivitas di sekitar Oro-oro Kesongo mulai berlaku pada saat ini dan waktu yang belum dapat ditentukan. Sebab, erupsi Oro-oro Kesongo juga tidak dapat diprediksi dan meletusnya juga terjadi secara tiba-tiba.
"Kita enggak tahu (berapa lama), karena kan memang tidak diketahui kapan tanda meletusnya. Saat ini warga diminta menghindar dari lokasi," terang dia.
Pihaknya menjelaskan saat memasang spanduk tersebut pada hari ini, tidak ada letusan yang muncul dari Oro-oro Kesongo.
"Saat ini kondisi sementara, tidak ada kejadian meletus lagi, dipastikan aman, mudah-mudahan segera selesai," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga bernama Warino tewas diduga menghirup gas beracun letusan lumpur yang terjadi di kawasan Oro-oro Kesongo, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Pasalnya, Oro-oro Kesongo sempat meletus beberapa kali pada Selasa (11/4/2023) sore, hingga Rabu (12/4/2023) pagi.
"Pada hari Rabu tanggal 12 April 2023, sekira pukul 08.00 WIB telah terjadi orang meninggal dunia akibat menghirup gas beracun letupan lumpur (Kurdo) di Obyek wisata Geologi Oro-oro Kesongo," ucap Kapolsek Jati, Iptu Subardi berdasarkan keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (12/4/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.