Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Anak Muda Semarang Kenang Musisi Legendaris Chrisye lewat Drama Musikal Kisah Kasih di Sekolah

Kompas.com - 17/03/2023, 22:53 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Anak muda punya beragam cara untuk mengenang musisi legendaris Indonesia. Salah satunya, melalui drama musikal.

Puluhan anak muda tampak piawai memainkan biola, mendendangkan lagu-lagu ciptaan Chrisye dan musisi Indonesia lainnya.

Suara choir yang merdu nan apik mengiringi sepanjang alunan biola. Tak hanya itu, beberapa anak lainnya juga bernyanyi sembari beradu akting.

Baca juga: Drama Musikal Timun Mas Sekolah Global Sevilla dan Upaya Menepis Stigma Generasi Stroberi

Benar saja, pertunjukan drama musikal oleh puluhan siswa Halmahera Music School Semarang itu ditujukan untuk mengenang musisi legendaris Indonesia yang wafat pada Maret, Chrisye.

Hal tersebut disampaikan oleh Arranger Symphonic Orchestra & Live Drama Musical Kisah Kasih di Sekolah, Ferina Dyah Retnani.

Dirinya menyebut, pertunjukan drama musikal ini telah dipersiapkan sejak 2 bulan lalu dengan melibatkan 68 anak muda. Di antaranya, 40 pemain biola atau violin, 22 anak choir, dan 6 singer utama sebagai pemain drama.

"Kita ada delapan kali latihan, satu minggu sekali. Kalau kendalanya, susah di jadwal anak-anak yang berbeda," tutur Ferina kepada Kompas.com, Kamis (16/3/2023) malam.

Lebih jelas Ferina mengatakan, drama musikal Kisah Kasih di Sekolah ini menceritakan tentang dua muda mudi yang sedang merajut kasih di masa SMA.

Tidak hanya itu, di sepanjang drama, terdapat 11 lagu Indonesia yang ditampilkan. Tiga di antaranya, Kisah Kasih di Sekolah, Anak Sekolah, dan C.H.R.I.S.Y.E oleh Diskoria.

Baca juga: Lewat Drama Musikal, SPH Soroti Keunggulan Siswa dan Semangat Seni

"Karena bulan Maret ini bertepatan bulan wafatnya Chrisye. Jadi yang utama kita menunjukkan penampilan drama musikal, tapi sekaligus mengenang Chrisye," jelas Ferina

Adanya drama musikal ini, Ferina menyebut, diharapkan bisa memberi gelora semangat anak-anak muda untuk berkarya dan lebih bersungguh-sungguh belajar musik.

"Saya harap ke depannya bisa lebih semangat dalam bermain musik, dan tolok ukur dalam ujian," ucap dia.

Sementara itu, salah satu pemain biola, Safira Early Ramadhani, mengaku, sangat senang bisa tampil di drama musikal perdananya ini.

Baca juga: Daftar Harga Nonton Drama Musikal Ken Dedes

Meski sedikit grogi, Safira menyebut, optimistis bisa tampil dengan maksimal.

"Persiapan 11 lagu ini tidak gampang bagi saya, apalagi untuk menyesuaikan dengan teman-teman lainnya," tutur Safira.

Dengan demikian, dirinya harus terus mengasah kemampuannya dalam bermain biola. "Di situ saya harus terus belajar, belajar sendiri juga di rumah agar bisa nyesuain dengan teman-teman," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Regional
Nobar Indonesia Vs Irak di Balai Kota Solo, Gibran: Timnas Menang, Timnas Kalah Pokoknya Sampah Dibawa Pulang

Nobar Indonesia Vs Irak di Balai Kota Solo, Gibran: Timnas Menang, Timnas Kalah Pokoknya Sampah Dibawa Pulang

Regional
Pesan Ibu Pratama Arhan ke Timnas U23 Indonesia: Bangkit, Tunjukkan pada Dunia Kita Bisa

Pesan Ibu Pratama Arhan ke Timnas U23 Indonesia: Bangkit, Tunjukkan pada Dunia Kita Bisa

Regional
Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Regional
KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

Regional
Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Regional
Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Regional
HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

Regional
Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Regional
Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com