Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Kalbar Ultimatum Kepala BWSK: Angkat Kaki dari Kalbar kalau Sudah Tak Mampu Ngurus Sungai

Kompas.com - 07/03/2023, 14:27 WIB
Hendra Cipta,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji meminta Kepala Balai Wilayah Sungai I Kalimantan (BWSK) di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), mundur jika sudah tidak mampu mengurus sungai.   

“Saya minta Kepala Balai Sungai yang mengurus alur sungai-sungai di Kalbar untuk angkat kaki dari Kalbar, kalau sudah tak mampu ngurus sungai,” kata Sutarmidji melalui keterangan tertulisnya, Selasa (7/3/2023).

Menurut Sutarmidji, keberadaan Balai Wilayah Sungai Kalimantan untuk bekerja demi kenyamanan masyarakat Kalbar, bukan sekadar menghabiskan anggaran.

Baca juga: 48 Desa di Sambas Kalbar Terendam Banjir, Ratusan Warga Mulai Mengungsi

Sutarmidji menyebutkan, sudah lebih dari lima tahun, Sungai Kapuas dan sungai-sungai lain di Kalbar tidak dikeruk. Akibatnya, kedalaman muara Sungai Kapuas kurang dari 5 meter, dari normalnya 7 meter.

“Artinya pendangkalan sudah lebih 2 meter. Kalau itu di area 10 km aja, dari 1.143 km panjang Sungai Kapuas, maka bisa buat banjir di 4 kabupaten tidak surut 15 hari, karena daya tampung hujan berkurang, akhirnya air betah di daratan,” ucap Sutarmidji.

Sorot kinerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Sutarmidji juga menyoroti kinerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Wali Kota Pontianak dua periode itu meminta kementerian tersebut bekerja dengan benar dan tidak jadi bagian perusak ekosistem.

“LHK harus benar kerjanya, jangan jadi bagian dari perusak ekosistem. Sekali lagi saya harap kita evaluasi apa yang terjadi,” ucap Sutarmidji.

Menyoal bencana banjir bandang, Sutarmidji tidak menyalahkan Balai Sungai. Menurut dia, banjir bandang biasanya karena daerah perbukitan telah gundul dan disulap menjadi pemukiman.

“Seperti di Singkawang dan lain-lain, pemda harus tegas, karena kalau tidak, tiap tahun akan ada banjir dan longsor ketika curah hujan tinggi,” terang Sutarmidji. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com