Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem, Pj Wali Kota Kendari Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama 7 Hari

Kompas.com - 07/03/2023, 07:41 WIB
Kiki Andi Pati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com- Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu menetapkan status tanggap darurat bencana pasca-cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang melanda wilayah itu pada Minggu (5/3/2023).

Penetapan status tanggap darurat bencana tersebut diputuskan dalam rapat bersama Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) bersama para kepala dinas Kota Kendari yang digelar, Senin (6/3/2023).

Asmawa Tosepu mengatakan, status tanggap darurat berlaku selama tujuh hari ke depan yakni mulai tanggal 6 hingga 12 Maret 2023.

Dasar penetapan status tanggap darurat, lanjut Asmawa, karena adanya korban jiwa dan lokasi bencana yang mencakup seluruh kecamatan.

"Terus yang juga menjadi dasar pertimbangan penetapan status tanggap darurat karena adanya surat edaran BMKG bahwa masih ada potensi bencana. Menyusul masih akan terjadinya cuaca ekstrem di wilayah Kota Kendari," ungkap Pj Wali Kota Kendari kepada Kompas.com saat dihubungi, Senin (6/3/2023) malam.

Baca juga: 20 Kecamatan Terendam Banjir, Karawang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Asmawa mengatakan satu warga meninggal dan dua orang lainnya mengalami luka akibat bencana tersebut. Selain itu, 212 rumah warga, 16 bangunan fasilitas umum, dan 4 unit bangunan swasta mengalami kerusakan. Dia mengatakan 282 pohon tumbang.

Pihaknya juga telah membuka akses jalan yang tertutup akibat pohon tumbang di hampir seluruh wilayah Kota Kendari. Kemudian dinas terkait melakukan asesmen.

"Yang sifatnya darurat sudah kita serahkan bantuan langsung. Kemudian kajian teknis untuk menetapkan status tanggap darurat lewat rapat seluruh pihak. Kerja penanganan terus berjalan sampai malam ini. Kami sudah bentuk tim satgas dan rencana besok pagi kita akan apel siaga gabungan untuk lakukan pembersihan pohon tumbang," terangnya.

Pihaknya telah melapor kondisi tersebut ke pemerintah provinsi dan BNPB. Terkait anggaran tanggap darurat, pihaknya akan mengunakan belanja tidak terduga (BTT) di APBD. Dia juga berharap ada dukungan anggaran dari pemerintah pusat melalui BNPB.

"Mudah mudahan bisa kita selesaikan dalam waktu tujuh hari selama tanggap darurat, dan jika belum bisa tertangani bisa diperpanjang sesuai PP No 22 Tahun 2008," ujarnya.

Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Kendari agar tetap waspada dalam beraktivitas karena potensi bencana Hidrometeorologi masih ada.

Diberitakan, cuaca ekstrem hujan deras disertai angin kencang dan petir melanda Kota Kendari pada Minggu (5/3/2023) kemarin. Akibatnya sejumlah rumah rusak, pohon tumbang dan tiang listrik roboh hingga menutup jalan jalan di wilayah itu.

Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan seorang nenek tewas tertimpa pohon tumbang saat beristirahat di dalam rumahnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Regional
Nobar Indonesia Vs Irak di Balai Kota Solo, Gibran: Timnas Menang, Timnas Kalah Pokoknya Sampah Dibawa Pulang

Nobar Indonesia Vs Irak di Balai Kota Solo, Gibran: Timnas Menang, Timnas Kalah Pokoknya Sampah Dibawa Pulang

Regional
Pesan Ibu Pratama Arhan ke Timnas U23 Indonesia: Bangkit, Tunjukkan pada Dunia Kita Bisa

Pesan Ibu Pratama Arhan ke Timnas U23 Indonesia: Bangkit, Tunjukkan pada Dunia Kita Bisa

Regional
Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Regional
KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

Regional
Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Regional
Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Regional
HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

Regional
Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Regional
Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com