SOLO, KOMPAS.com - Mantan wali kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menanggapi survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang digelar Program Studi Magister Administrasi Publik (MAP) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo.
Dalam survei yang dipaparkan Rabu (15/2/2023), disebutkan tahun kedua pemerintahan penerusnya, Gibran Rakabuming Raka, dianggap jauh lebih baik dari dirinya.
Kepada Kompas.com, FX Rudy, sapaan akrabnya, menyatakan jelas berbeda antara dirinya dengan Gibran.
Baca juga: Dibandingkan dengan Gibran Saat Memimpin Solo, FX Rudy: Beliau Lebih Baik, Wajar
"Ya jelaslah. Nak Rudy satu tidak sekolahan. Lantas pengetahuan, ilmu, dari Mas Gibran pengalaman sekolahnya lebih tinggi, dan saya asalnya dari buruh. Beda noh nak saya dari buruh, sekolah STM dinilai masyarakat itu wajar nak bagi saya. Ndak apa-apa," kata Rudy.
Meski dianggap lebih rendah dari Gibran, FX Rudy menegaskan melaksanakan tugasnya sebagai wali kota Solo tanpa ada persoalan hukum.
"Tidak masalah bagi saya. Yang penting saya melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi saya dan menyelesaikan tugas tanpa ada persoalan-persoalan hukum," ungkap dia.
Adapun survei IKM yang digelar Unisri Solo dilaksanakan selama 10 hari, dimulai dari 1 sampai 10 Februari 2023. Survei melibatkan 560 responden menggunakan teknik wawancara face to face dengan instrument data tertutup (kuisioner).
Ketua Prodi MAP Unisri, Suwardi menyampaikan ada pertanyaan terakhir yang menanyakan terkait kinerja tahun kedua pemerintahan Gibran dan wakilnya, Teguh Prakosa.
Pertanyaan ini secara spontan disampaikan kepada masyarakat atau responden setelah sebelumnya mereka ditanya terkait dua tahun pemerintahan Gibran-Teguh.
Baca juga: Survei Unisri Solo: Kepuasan Masyarakat Terhadap Pemerintahan Gibran Lebih Tinggi Dibanding FX Rudy
"Maka pertanyaan terakhir saya tanyakan, 'menurut Anda mana yang lebih baik wali kota yang sekarang Gibran atau wali kota sebelumnya Rudy' begitu. Lalu jawaban masyarakat 76,8 persen mengatakan Mas Gibran lebih baik. Sedangkan yang mengatakan Pak Rudy lebih baik itu 12,3 persen," kata Suwardi dalam konferensi pers hasil survei IKM tahun kedua Pemerintahan Gibran-Teguh di Kampus Unisri Solo, Jawa Tengah, Rabu.
"Jadi tidak spesifik di sektor apa karena sebelumnya kita tanyakan banyak indikator tentang tingkat kepuasan pemerintahan Gibran-Teguh," sambung dia.
Dia melanjutkan, ada tujuh aspek apresiasi capaian kinerja positif tahun kedua pemerintahan Gibran-Teguh, yakni kualitas pelayanan aparatur pemkot di kantor lurah, camat dan balai kota; pengelolaan isu keamanan; pengaturan lalu lintas; pengaturan pedagang kaki lima.
Baca juga: Dinilai Lebih Baik dari FX Rudy dalam Memimpin Solo, Gibran: Jangan Dibanding-bandingkan
Kemudian responsivitas pemkot atas persoalan warga; keberpihakan pemkot pada keluarga pra sejahtera; kebihakan pemerintah kota untuk mendorong perkeonomian melalui pembangunan infrastruktur perkotaa dan penyelenggaraan berbagai event skala nasional, internasional maupun lokal lainnya.
Suwardi melanjutkan, kepuasan masyarakat terhadap Rudy lebih rendah dibandingkan Gibran bisa saja dipengaruhi Covid-19.
"Bisa jadi seperti itu (ada wabah Covid-19). Hanya mungkin kalau mau didalami ya bisa saja. Mengapa masyarakat itu lebih memberikan apresiasi kepemimpinan Gibran dibanding Rudy. Itu perlu didalami lebih lanjut. Faktor apa yang menyebabkan itu," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.