Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pebalap Internasional Arbi Aditama Terancam Putus Sekolah, DPRD Purworejo Panggil Kepala Sekolah dan Orangtua

Kompas.com - 13/01/2023, 20:46 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - DPRD Kabupaten Purworejo memanggil pihak sekolah SMA 1 Purworejo dan orangtua Fadhilah Arbi Aditama. Pemanggilan tersebut buntut polemik nasib pendidikan Arbi di sekolah tersebut di mana dia terancam putus sekolah.

Aktivitas Arbi dalam mengikuti balapan yang digelar di sejumlah negara di Eropa, mewakili Indonesia, menyebabkan pelajar kelas XI Bahasa itu terkendala dalam memenuhi kewajiban sebagai siswa sekolah tersebut.

Akibatnya, sekolah menawarkan menawarkan pilihan kepada Arbi dan orangtuanya, untuk memilih antara balapan atau belajar.

Baca juga: Pebalap Internasional Arbi Aditama Terancam Putus Sekolah, Kepsek: Kami Ada Standar

Selain itu, pihak sekolah juga memberi pilihan Arbi untuk dimutasikan ke sekolah lain atau ikut Kejar Paket C. Semuanya pilihan sulit bagi Arbi dan orangtuanya.

Ketua DPRD Purworejo, Dion Agasi Setiabudi menjelaskan, hari ini pihaknya memanggil seluruh elemen yang terkait dalam kasus tersebut. Beberapa di antaranya, Kepala Sekolah SMAN 1 tempat Arbi bersekolah, orangtua, KONI, dan Komite Sekolah.

"Memang ada sedikit kesalahpahaman, dari pihak sekolah bilang ada tugas-tugas yang tidak dapat diselesaikan dan dari sisi keluarga menganggap Mas Arbi adalah atlet berprestasi yang tidak bisa disamakan dengan siswa yang lainnya," kata Dion usai kegiatan, Jumat (13/1/2023).

Dion menambahkan, pendidikan pebalap ajang FIM JuniorGP dan Redbull Rookie Cup ini mencoba dimediasi oleh DPRD. Setelah mediasi selesai, akhirnya kedua belah pihak menghasilkan beberapa kesepakatan.

Pihak sekolah akhirnya memberikan kelonggaran dan support terhadap siswanya yang berprestasi. Sementara itu, orangtua Arbi juga akan berkomitmen menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab sebagai siswa di SMAN 1 Purworejo.

"Hari ini ada kesepakatan dan pemahaman dari kedua belah pihak, yang perlu dipahami bahwa Mas Arbi ini adalah pembalap Moto3 yang sudah internasional, yang tidak bisa disamakan dengan siswa lainnya," kata dia.

Baca juga: Tabrak Pikap Berlogo PLN, Mantan Pebalap asal Ngawi Meninggal

Diketahui, polemik itu muncul setelah Arbi menyelesaikan kompetisi musim 2022 dan kembali ke tanah air pada November 2022. Arbi kembali menjalani aktivitasnya bersekolah di SMAN 1 Purworejo.

Kemudian, orangtua dipanggil ke sekolah dua hari menjelang penerimaan rapor pada pertengahan Desember 2022. Pihak sekolah menyampaikan jika ada tugas-tugas akademik semester 2 dan 3 yang belum dikumpulkan oleh Arbi.

Ketika dipanggil, pihak sekolah menyampaikan jika Arbi bisa menyelesaikan semua tugasnya sebelum berangkat ke Eropa untuk musim balapan 2023, atau sekitar Maret.

Baca juga: Detik-detik Pebalap Liar di Salatiga Tabrak Mobil, 1 Luka Parah

"Arbi mulai mencicil tugasnya dan dikumpulkan setelah libur pergantian tahun. Lalu saya dan Arbi dipanggil dan muncul tiga pilihan itu," kata Anggi, ibu Arbi.

Sementara itu, Arbi, saat ditemui usai mediasi mengatakan, saat ini ia berkomitmen untuk menyelesaikan sekolah di SMAN 1 Purworejo. Di sisi lain ia juga akan terus menapaki jalur prestasi di dunia balap.

"Saya pengin balap dan saya ingin sekolah sampai tamat di SMAN 1 Purworejo," kata Arbi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com