KOMPAS.com - Kepanjangan PKK adalah Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga.
Istilah ini telah dikenal luas yang biasanya diasosiakan sebagai perkumpulan ibu-ibu yang memiliki kegiatan positif.
PKK adalah organisasi kemasyarakatan untuk memberdayakan perempuan dann berpartisipasi dalam pembangunan kesejahteraan Indonesia.
Kelompok PKK adalah kelompok-kelompok yang berada di bawah Tim Penggerak PKK desa/kelurahan yang dapat dibentuk berdasarkan kewilayahan atau kegiatan.
Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) adalah mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan.
Dimana fungsi PKK sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali, dan penggerak di masing-masing jenjang untuk terlaksananya program PKK
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai gerakan pembangunan masyarakat yang berawal dari Seminar "Home Economic" di Bogor pada tahun 1957.
Dimana, seminar tersebut menghasilkan rumusan 10 Segi Kehidupan Keluarga.
Kemudian ditindak lanjuti oleh Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan kebudayaan pada tahun 1961.
Baca juga: Pelatihan bagi Anak Putus Sekolah, Kemendikbud Luncurkan PKK-PKW 2022
Pemerintah menetapkan 10 Segi Kehidupan Keluarga sebagai Kurikulum Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang diajarkan di sekolah-sekolah oleh Pendidikan Masyarakat (PENMAS).
Pusat Latihan Pendidikan Masyarakat (PLPM) didirikan pada Mei 1962 di Desa Salaman, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
PLPM bertujuan untuk menyebarluaskan 10 Segi Kehidupan Keluarga.
Pembentukan PKK juga didasari atas kondisi masyarakat Jawa Tengah pada tahun 1967, khususnya Dieng, Kabupaten Wonosobo.
Dimana, masyarakatnya banyak yang menderita Honger Odeem (HO) atau busung lapar.
Fakta tersebut menyentuh hati Isriati Moenadi, Istri Gubernur Jawa Tengah saat itu.