Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPT Akan Gencarkan Program KTN dalam Penanggulangan Terorisme

Kompas.com - 09/12/2022, 07:15 WIB
Imron Hakiki,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan terus melakukan penguatan program Kawasan Terpadu Nusantara (KTN). Sebab, program itu dinilai efektif untuk melawan terorisme dan intoleransi di Indonesia.

KTN adalah program kesejahteraan ekonomi, melalui kerja pertanian, perdagangan dan perikanan, yang dikelola oleh eks narapidana terorisme.

Saat ini, tercatat ada lima KTN di Indonesia, tersebar di provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Utara.

Baca juga: Narapidana Terorisme di Lapas Sumbawa Nyatakan Ikrar Setia pada NKRI

Salah satu KTN di Jawa Timur terletak di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

Di lokasi itu, para eks narapidana terorisme mengelola pertanian jagung seluas 16 hektar, sekaligus warung bernama "Warung NKRI".

Lahan pertanian yang ditanami jagung tersebut telah memasuki masa panen, Kamis (8/12/2022). Prosesi petik panen itu dihadiri Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Dedi Sambowo.

Dedi mengatakan, KTN adalah salah satu media pembinaan eks napiter untuk memperkuat perekonomiannya.

"Program KTN tersebut berorientasi pada sejumlah kegiatan perekonomian, pariwisata dan edukasi," ungkapnya.

Menurut Dedi, selain perkuatan ekonomi, KTN juga mempunyai visi pemberantasan radikalisme dan terorisme yang diampu BNPT dan eks napiter. Visi itu dijalankan melalui sejumlah kegiatan, seperti dialog kebangsaan bersama sejumlah elemen.

Baca juga: Mahfud MD: Terorisme Itu Kejahatan Kemanusiaan, Bukan Pejuang

"Semua yang bergabung di sini, sama-sama untuk mencegah paham intoleransi dan radikalisme. Kegiatan tersebut dilakukan secara gotong royong, bersama pemerintah daerah, BUMN termasuk sektor swasta," ujarnya.

Tujuannya agar paham-paham intoleran, radikalisme dan terorisme tidak mendapatkan tempat di masyarakat.

"Kita bersama dengan instansi lain, saling bahu-membahu agar paham intoleran, radikalisme dan terorisme ini tidak ada di masyarakat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com