Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Tahun Mengabdi Tak Diangkat PNS, Puluhan Mitra Polhut TN Way Kambas Mengadu ke Polisi

Kompas.com - 31/10/2022, 14:57 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Puluhan anggota Masyarakat Mitra Polhut (MMP) Taman Nasional Way Kambas (TNWK) mengadu ke Polres Lampung terkait ketidakjelasan status kepegawaian mereka.

Para mitra polhut tersebut datang ke Mapolres Lampung Timur untuk mengadu sekaligus menyerahkan sejumlah dokumen terkait status kepegawaian itu, Senin (31/10/2022) pagi.

Dalam laporannya, MPP menduga pihak Balai TNWK telah melakukan pemanipulasian data dalam hal proses pengajuan nama rekomendasi pengangkatan kepegawaian di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baca juga: Gajah Berumur 4 Tahun Ditemukan Mati di Pusat Latihan Gajah Way Kambas

Perwakilan MPP TNWK, Adhi mengatakan ada beberapa bentuk pemanupulasian data yang diduga telah dilakukan pihak balai.

Akibatnya, hal ini merugikan para anggota MPP dengan pengalaman belasan tahun mengabdi itu.

“Ada dugaan perubahan SK, kami lampirkan juga bukti untuk laporan,” kata Adhi saat dihubungi, Senin pagi.

Kemudian, tidak adanya sosialisasi kepada para anggota MPP terkait adanya penerimaan atau farmasi dari Kemenpan RB.

Adhi menambahkan, pihak balai juga diduga telah mengajukan sejumlah nama yang seharusnya tidak masuk persyaratan pengangkatan CPNS.

“Ada pengajuan nama-nama yang seharusnya masuk outsorching (pihak eksternal) seperti OB (office boy), pramubakti, hingga juru mudi ke BKN (Badan Kepegawaian Nasional),” kata Adhi.

Adhi mengatakan, jika melihat sejumlah persyaratan rekomendasi CPNS, sebanyak 61 anggota MMP TNWK seharusnya sudah masuk persyaratan.

Tetapi, hingga kini semua anggota MMP TNWK belum juga diangkat sebagai CPNS ataupun ASN, meski sudah mengabdi hingga belasan tahun.

“Kami selama ini hanya diupah Rp 450.000. Untuk patroli ke dalam kawasan hutan bisa sampai satu minggu penuh, dibayar setelah patroli, jadi kami pakai dana pribadi dulu sebelum masuk (kawasan),” kata Adhi.

Baca juga: Cerita Para Penjaga Hutan Way Kambas, Bertaruh Nyawa tapi Hanya Diupah Rp 450.000

Terkait aduan ini, Wakapolres Lampung Timur Komisaris Polisi (Kompol) Sugandhi Satria Nugraha mengatakan pihaknya belum mengkonfirmasi adanya aduan masyarakat tersebut.

"Nanti kita cek dahulu dan pelajari," kata Sugandhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com