Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musang Sulawesi yang Langka Berhasil Didokumentasikan Balai TNBNW

Kompas.com - 24/10/2022, 09:51 WIB
Rosyid A Azhar ,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Seekor musang Sulawesi, atau Sulawesi Civet (Macrogalidia musschenbroekii) kembali terekam kamera jebak (camera trap) yang dipasang Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

Musang Sulawesi ini merupakan satwa misterius yang masih belum banyak diketahui keberadaannya, termasuk masih minimnya riset para ahli. Bahkan perjumpaan di habitat aslinya pun jarang sekali.

Dalam daftar merah  International Union for Conservation of Nature (IUCN), satwa endemik ini masuk dalam status vulnerable (Vu) atau rentan, yang berarti menghadapi risiko kepunahan di alam liar di waktu yang akan datang.

Baca juga: Saat Pemburu Liar Berkedok Pengusir Hama Ancam Satwa Langka Pegunungan Sanggabuana

Musang Sulawesi masuk dalam satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah nomer 7 tahun 1999 dan Peraturan Menteri Lingkungan dan Kehutanan nomor 106 tahun 2018.

Di habitatnya diperkirakan hanya ada 9000 individu dewasa dengan tren populasi yang terus menurun. Dalam peta sebarannya, IUCN hanya menampilkan beberapa kantong habitatnya di lengan utara pulau Sulawesi, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

“Foto yang kami rilis ini adalah hasil pemasangan kamera jebak, yang kami lakukan pada Juni hingga September 2022 di wilayah utara Taman Nasional Bogani Nani Wartabone,” kata Dini Rahmanita, Senin (24/10/2022).

Dini Rahmanita adalah Koordinator urusan pengawetan yang juga menjadi koordinator monitoring anoa dan babirusa melalui kamera jebak yang dipasang Balai TNBNW.

Dini Rahmanita menuturkan instansinya setiap tahun melakukan pemasangan kamera jebak di sejumlah bagian di wilayah konservasi yang ditanganinya, setiap pemasangan kamera ini selalu mendapatkan foto musang Sulawesi, namun gambarnya tidak sebaik yang baru saja didokumentasikan.

Musang Sulawesi diketahui hidup di area ketinggian 0-2600 m, dengan habitat hutan, semak, padang rumput, perkebunan.

Baca juga: Ilmu Matematika Bisa Kurangi Risiko Kepunahan Satwa Langka

“Musang Sulawesi memiliki Panjang tubuh antara 65-70 cm, Panjang ejor antara 45-54 cm dan berat antara 3,8-6,1 kg,” tutur Dini Rahmanita.

Secara fisik musang endemik ini memiliki bulu tubuh yang didominasi warna coklat, bagian bawah warna pucat dengan bitnik-bintik coklat tipis di sisi dan punggung bawah, berambut pendek namun tumbuh merata di seluruh badan.

“Musnag Sulawesi bersifat soliter, aktif pada malam hari (nocturnal) dab lebih banyak melakukan aktifitas di atas pohon,” tutur Dini Rahmanita.

Ancaman yang dihadapi musang ini adalah kehilangan habitat dan perburuan. Perubahan habitat bisa berupa alih fungsi lahan seperti pembukaanb hutan untuk perkebunan atau lainnya.

Keberhasilan mendokumentasikan satwa ini merupakan Kerja sama antara Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dengan Wildlife Conservation Society (WCS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com