Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Sumur Minyak Ilegal di Muba Masih Terbakar, Bupati Minta Warga Hentikan Aktivitas

Kompas.com - 18/10/2022, 14:25 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MUBA, KOMPAS.com- Seluruh pejabat tinggi di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan turun tangan untuk memadamkan api yang masih berkobar di sumur minyak ilegal di Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Keluang, Selasa (18/10/2022).

Penjabat (Pj) Bupati Muba Apriyadi mengatakan, enam titik semburan api masih sulit dipadamkan karena di lokasi itu masih banyak mengandung minyak.

Kendati demikian, para jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tetap berjibaku berupaya memadamkan api dengan cepat.

Baca juga: Gara-gara Percikan Api Rokok, 12 Sumur Minyak Ilegal di Muba Sumsel Terbakar

"Sudah ada tim juga diturunkan ke lokasi untuk bersama-sama masyarakat turun dengan safety lengkap turut memadamkan api. Kami juga meminta agar pihak Pertamina turut membantu memadamkan api di lokasi,” kata Apriyadi.

Apriyadi mengaku bahwa penanganan dan pencegahan aktivitas ilegal drilling terbentur dengan payung hukum yang saat ini masih disusun Kementerian ESDM.

Mereka pun meminta agar Kementerian ESDM untuk segera merampungkan payung hukum yang kini sedang digarap, agar penanganan illegal drilling di Muba cepat terasi,

"Tapi itu bukan alasan, kita hanya ingin masyarakat Muba jangan jadi korban, memang harus ada aturan yang tegas untuk menindak ini semua dan lingkungan Muba tidak terus menerus rusak akibat aktivitas ilegal drilling yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Selain itu, Apriyadi juga meminta kepada masyarakat di sekitar lokasi untuk menghentikan aktivitas di sekitar untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

"Motivasi saya hanya jangan ada korban terus menerus dan lingkungan Muba ini tidak rusak,” katanya.

Sementara itu, Kapolres Muba AKBP Siswandi menegaskan saat ini dari total 12 titik api dari sumur minyak ilegal yang terbakar, tinggal 6 titik api yang masih belum padam.

"Tapi kemungkinan api segera padam dalam waktu dekat,” jelas Siswandi.

Siswandi pun membantah kabar yang menyebutkan bahwa terdapat puluhan korban luka bakar atas peristiwa tersebut.

"Jadi korban itu hanya satu terkena luka bakar, dan sudah dirawat di RSUD Sekayu,” ujarnya.

Baca juga: Polisi Tetapkan 1 Tersangka Sumur Minyak Meledak di Aceh Timur, Tewaskan 1 Orang

Diberitakan sebelumnya,Peristiwa meledaknya sumur minyak ilegal yang berada di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba),Sumatera Selatan kembali terulang.

Kali ini, 12 sumur minyak ilegal yang berada di Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Keluang, Kabupaten Muba, Sumatera Selatan terbakar pada Sabtu (16/10/2022) dini hari kemarin.

Kasat Reskrim Polres Muba AKP Dwi Rio Andrian mengatakan,lokasi kebakaran 12 sumur minyak ilegal tersebut saat ini telah dipasang garis polisi.

Menurut Dwi, hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa kebakaran sumur itu disebabkan karena adanya pekerja sumur minyak ilegal yang merokok hingga menimbulkan percikan api.

“Sejauh ini dugaannya karena percikan api rokok,” kata Dwi, Selasa (18/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com