7 Warga Rote Ndao Meninggal Terjatuh dari Perahu, Polisi Akan Periksa Sejumlah Saksi

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), berencana memeriksa sejumlah saksi terkait tujuh orang warga Desa Bo'a, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, yang tewas terjatuh dari perahu motor di perairan setempat.

"Akan dijadwalkan dalam satu sampai dua hari ke depan untuk periksa para saksi dan korban," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Rote Ndao Aipda Anam Nurcahyo, kepada Kompas.com, Senin (17/10/2022).

Menurut Anam, untuk hari ini belum ada yang diperiksa, karena para saksi masih berduka dan persiapan penguburan tujuh orang korban tewas.

Baca juga: Kelebihan Muatan, Penyebab 7 Warga Rote Ndao NTT Tewas setelah Lompat dari Perahu

Pemeriksaan saksi lanjut dia, akan dilakukan oleh penyidik Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Sektor Rote Barat dan Kepolisian Resor Rote Ndao.

Polisi, lanjut Anam, memastikan kalau penumpang perahu tersebut melebihi kapasitas.

Anam menyebutkan, ada 41 orang penumpang yang berada dalam perahu yang tenggelam di Pantai Leodik, Desa Bo'a.

Dari 41 orang, tujuh orang meninggal, 13 orang menjalani perawatan medis di Puskesmas Delha.

Hingga saat ini kata dia, kondisi korban yang dirawat sudah membaik.

Sedangkan tujuh korban tewas, telah disemayamkan di rumah duka, sambil menunggu proses pemakaman, yang rencananya digelar hari ini.

Baca juga: Perayaan Perahu Baru di Rote Ndao NTT Berujung Maut, 7 Warga Tewas Akibat Kelebihan Muatan

Sebelumnya diberitakan, sebanyak tujuh orang meninggal setelah terjatuh dari perahu di perairan Desa Bo’a, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (16/10/2022).

"Benar, kejadiannya tadi sekitar pukul 14.00 Wita," kata Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M Saek, kepada Kompas.com, Minggu petang.

Tujuh orang yang meninggal yakni Paulus Hangge, Nikson Mbatu, Yan Bunda, Andi Hangge, Putri Bunda, Jendri Bunda dan Deni Adu.