Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Titik Rel di Cilacap Ambles dan Tergenang, Ini Perjalanan 8 KA yang Terdampak

Kompas.com - 08/10/2022, 09:38 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Tiga titik jalur KA di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengalami gangguan setelah diguyur hujan lebat, Sabtu (8/10/2022) dini hari.

Akibatnya sejumlah perjalanan KA jalur selatan mengalami keterlambatan.

Baca juga: Jalan Nasional di Cilacap Tergenang Banjir, Lalu Lintas Macet 2 Jam

Vice President PT KAI Daop 5 Purwokerto Daniel Johannes Hutabarat meminta maaf kepada seluruh pelanggan KA yang terdampak akibat cuaca buruk.

"Sejumlah titik jalur lintas KA di wilayah Daop 5 Purwokerto mengalami gangguan akibat hujan yang terus menerus," kata Daniel melalui keterangan tertulis, Sabtu.

Daniel mengatakan, di petak jalan antara Stasiun Jeruklegi-Kawunganten tepatnya di KM 367+6/7 terjadi amblesan sepanjang 15 meter dan di KM 372+400 akibat gogosan.

Baca juga: Tersangkut Jaring Nelayan, Hiu Tutul Seberat 1 Ton di Cilacap Ditarik Kembali ke Laut dengan 5 Perahu

Informasi gangguan itu didapatkan dari laporan Awak Sarana Perkeretaapian KA Kahuripan (PLB 283C) relasi Blitar-Kiaracondong pada pukul 01.01 WIB.

Selain itu, juga terdapat genangan air yang cukup tinggi di Stasiun Kroya KM 402+1/2.

Berikut daftar KA yang mengalami keterlambatan:

1. KA Mutiara Selatan (KA 132) relasi KiaraCondong-Surabaya Gubeng terlambat 378 menit.

2.  KA Turangga (KA 79) relasi Surabaya Gubeng-Bandung terlambat 373 menit.

Baca juga: Tabrak Perahu Saat Bersihkan Sampah, Nelayan di Cilacap Terpental dan Tewas Tenggelam

3.  Parcel Selatan (KA 300G) terlambat 329 menit.

4.  KA Malabar (KA 119) relasi Malang-Kiaracondong terlambat 309.

5. KA Kutojaya Selatan (KA 312) relasi Kiaracondong-Kutoarjo terlambat 281 menit.

6. KA Mutiara Selatan (KA 131) relasi Surabaya Gubeng-Kiaracondong terlambat 324 menit.

7. KA Parcel Selatan (KA 299C) terlambat 199 menit

8. KA Kahuripan (KA 284) relasi Kiaracondong-Blitar terlambat 217 menit.

Halaman:


Terkini Lainnya

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com