Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Dilogika, AHY Desak Tragedi Kanjuruhan Malang Diinvestigasi hingga Tuntas

Kompas.com - 04/10/2022, 09:33 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan tragedi stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, merupakan tragedi memilukan sekaligus memalukan.

Sebanyak 125 orang tewas akibat kerusuhan usai pertandingan sepakbola Liga 1 antara Persebaya melawan Arema Malang pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

Baca juga: Partai Nasdem Sudah Deklarasikan Capres 2024, AHY Minta Kadernya Tenang

Menurut AHY, aparat harus melakukan investigasi menyeluruh dan tuntas.

"Harus dilakukan investigasi secara menyeluruh dan tuntas. Satu nyawa saja sudah terlalu banyak, apalagi ratusan," kata AHY, saat menyampaikan pidato pada acara Pelantikan Ketua dan Pengurus DPC Partai Demokrat se-Jawa Tengah di Hotel Artos Magelang, Senin (3/10/2022) sore.

"Padahal seharusnya itu adalah sebuah ajang yang membawa kegembiraan untuk masyarakat kita. Sekali lagi jumlah korbannya banyak sekali, sulit untuk diterima dengan logika hari ini," imbuh AHY.

AHY menyampaikan duka mendalam untukpara keluarga korban, baik meninggal dunia maupun yang sedang dirawat di rumah sakit.

Tragedi ini tidak hanya menjadi duka Indonesia, tapi juga dunia sepakbola internasional. Tanggal 1 Oktober 2022 tidak hanya dikenang sebagai Hari Kesaktian Pancalia tapi juga lembar hitam dunia olahraga nasional.

Atas kejadian itu, pihaknya sudah mengintruksikan bendara umum dan jajaran Partai Demokrat di wilayah Malang untuk ikut bergotongroyong menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada para korban dan keluarganya.

"Hanya itu yang bisa kita lakukan untuk sedikit mengurangi rasa duka dan kehilangan. doa yang tulus, bantuan yang ikhlas dan ini prinsip dalam berkehidupan hanya dengan itu kita bisa terus berkontribusi dengan baik, tapi kita juga menuntut pertanggungjawaban dari semua pihak yang harusnya bertanggungjawab dalam tragedi tersebut," papar AHY.

AHY menegaskan, jika dari hasil ivestigasi nanti memang terbukti ada kesalahan-kesalahan prosedur dalam menangani situasi di lapangan, baik yang dilakukan oleh panitia pelaksana atau panitia penyelenggara maupun aparat, maka harus bisa dipertanggungjawabkan langsung kepada rakyat.

"Partai Demokrat, kita semua menyerukan agar hukum ditegakan secara adil, mengapa? ya karena kita tidak ingin tragedi semacam itu terjadi di tempat-tempat yang lain. sepakat? cukuplah, sudahlah. Kalau ada kesalahan-kesalahan yang fatal seperti itu jangan kemudian terulang kembali di tempat yang lain," tandas AHY.

Baca juga: Sempat Tukar Kaus Arema dan Pakai Sepatu Baru, Rizky Aremania Probolinggo Meninggal di Kerusuhan Stadion Kanjuruhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com