BANYUMAS, KOMPAS.com - Masyarakat di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diminta mewaspadai potensi bencana yang terjadi pada musim hujan.
Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan, berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan di Banyumas tinggi antara 302 sampai 400 mm.
Baca juga: 12 Rumah Terdampak Longsor di Purwokerto, Sebagian Seharusanya Telah Direlokasi tapi Bandel
Kondisi itu menyebabkan potensi bencana pergerakan tanah meningkat.
"Saya berharap kepada tim siaga bencana untuk terus memantau kondisi terkini," kata Sadewo dalam sambutannya saat apel gelar pasukan dan peralatan dalam rangka kesiapsiagaan bencana di lapangan Kodim 0701/Banyumas, Rabu (21/9/2022).
Sadewo juga meminta tim siaga bencana menyebarkan informasi peringatan langkah antisipasi dan berkordinasi dengan stakeholder dalam mobilitas tim siaga bencana.
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Budi Nugroho memaparkan, terdapat 19 dari 27 kecamatan rawan pergerakan tanah.
Kecamatan itu meliputi, Lumbir, Gumelar, Pekuncen, Ajibarang, Cilongok, Kedungbanteng, Karanglewas, Purwojati, Jatilawang, dan Wangon.
Kemudian Kemranjen, Rawalo, Kebasen, Banyumas, Kalibagor, Somagede, Sumpiuh, Tambak, dan Sumbang.
Sedangkan bencana banjir, kata Budi, rawan terjadi di enam kecamatan yaitu, Banyumas, Kemranjen, Sumpiuh, Tambak, Kalibagor, dan Lumbir.
Selain itu, terdapat 16 kecamatan yang rawan terjadi bencana akibat angin kencang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.