Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Kenaikan Harga BBM, Anggota DPRD Salatiga Bentangkan Kertas di Depan Mahasiswa

Kompas.com - 08/09/2022, 15:45 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Ketua Komisi A DPRD Kota Salatiga Nono Rohana membentangkan kertas berisi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) saat menerima audensi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Kertas tersebut dibentangkan di dalam Ruang Paripurna DPRD Kota Salatiga, Kamis (8/9/2022).

Menurut Nono, kertas tersebut adalah sikap resmi dari Fraksi PKS Kota Salatiga.

"Kita dari PKS memang menyatakan menolak kenaikan harga BBM karena itu membebani rakyat," tegasnya.

Baca juga: Ribuan Orang di Semarang Demonstrasi Tolak Kenaikan Harga BBM, Konvoi Menuju Kantor Gubernur Jateng

Menurut Nono, setelah masa pandemi Covid-19 ekonomi rakyat belum pulih. Sehingga pilihan kharga BBM sangat tidak tepat.

"Saat ini adalah masa-masa kebangkitan ekonomi setelah Covid-19, tapi dengan keputusan menaikan harga BBM akan kembali membuat ekonomi terpuruk," terangnya.

Baca juga: 340.921 KPM di DIY Bakal Terima BLT BBM, Dinsos: Ini Penebalan Bansos

Ketua Pengurus Cabang PMII Kota Salatiga Muhamad Ichsan Hidayat mengatakan penetapan kenaikan harga BBM sangat berdampak.

"Bagi masyarakat menengah ke bawah, hal ini dapat mempercepat terjadinya inflasi yang tinggi dan meningkatkan jumlah orang miskin di Indonesia," terangnya.

Selain itu juga mengganggu perputaran roda ekonomi nasional.


Karena hal tersebut, PMII menyatakan sikap menolak kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Kami juga mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia bahan bakar minyak, mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran, dan mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi," kata Ichsan.

Untuk Pemkot Salatiga, lanjutnya, harus turun ke masyarakat memastikan pembagian bantuan tepat sasaran.

"Ini untuk memberi jaminan kepada masyarakat terdampak agar merasakan bantuan yang tepat," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com