Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Minta Tiga Periode, Jokowi: Jangan Sampai Ramai, Ini Wacana

Kompas.com - 28/08/2022, 19:16 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Kota Bandung, Jawa Barat, hari ini, Minggu (28/8/2022).

Salah satu agenda presiden saat di Bandung adalah membuka acara Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia I, di GOR Sport Center Jabar, Arcamanik, Kota Bandung.

Acara yang digagas oleh para relawan Jokowi itu bertujuan untuk menjaring nama capres dan cawapres pilihan masyarakat menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Nama-nama capres dan cawapres hasil dari penjaringan itu nantinya akan dilaporkan kepada Presiden Jokowi.

 Baca juga: Ingin Pemimpin yang Dekat dengan Rakyat, Jokowi: Tidak Hanya Mau Enak-enakan Duduk di Istana

"Saya senang ada di sini. Gagasan Musra ini baik, sehingga rakyat punya ruang berdemokrasi untuk sampaikan keinginannya baik mengenai Indonesia hingga pemimpinnya," kata Jokowi, dikutip dari TribunJabar.id, Minggu (28/8/2022).

"Yang mengusung calon itu memang partai dan koalisinya tapi pada saat pencoblosan yang menentukan itu adalah rakyat," imbuhnya.

Jokowi berharap, pemimpin yang dicintai dan dekat dengan rakyat, serta mau turun langsung melihat kondisi rakyatnya bisa muncul setelah penyelenggaraan Musra.

Saat presiden tengah berpidato, terdengar teriakan 'presiden tiga periode' dari para relawan, yang disambut dengan teriakan 'Jokowi' dari arah kursi peserta Musra.

“Jokowi, Jokowi, konstitusi tidak memperbolehkan. Sudah jelas itu,” ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Jangan Buru-buru, Jangan Salah Memilih Pemimpin

Jokowi menekankan, terkait wacana presiden tiga periode, dia akan mematuhi konstitusi dan kehendak rakyat.

“Saya ulangi, saya akan taat konstitusi dan kehendak rakyat,” tegasnya.

Jokowi melanjutkan, setiap warga negara demokrasi berhak berpendapat, termasuk perihal masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

“Jangan sampai ada yang baru ngomong tiga periode, kita sudah ramai. Itu kan tataran wacana," ucap Jokowi.

Baca juga: Ditanya Siapa yang Didukung di Pilpres, Jokowi: Bisikin Saya Hasil Musyawarah Rakyat

Menurutnya, setiap orang boleh berpendapat apa pun, baik itu presiden tiga periode, ganti presiden, maupun meminta Jokowi mundur dari jabatannya saat ini.

“Ini (Indonesia) katanya negara demokrasi, ya kan? Itu kan tataran wacana, tidak apa apa. Yang paling penting sekali lagi saya ingatkan, dalam menyampaikan pendapat, menyampaikan aspirasi, jangan anarkis,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com