KUBU RAYA, KOMPAS.com – Bupati Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Muda Mahendrawan mempatenkan hak cipta ‘salam menanjak’ yang dia populerkan.
Melansir akun Pemkab Kubu Raya, hak paten terdaftar berdasarkan Surat Pencatatan Ciptaan Nomor: EC00202253055, dikeluarkan Kementerian Hukum dan HAM, tanggal 12 Agustus 2022.
Dengan demikian, ‘salam menanjak’ mendapatkan perlindungan selama hidup sang pencipta, dan 70 tahun setelah pencipta meninggal dunia.
Baca juga: Misteri Mayat Perempuan Dalam Kardus di Demak, Banyak Laporan tapi Ciri-ciri Tak Ada Kecocokan
“Bahwa alasan saya mendaftarkannya, lebih sebagai upaya mengedukasi dan meliterasi masyarakat terutama generasi muda,” kata Muda saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/8/2022).
Sebagai informasi, ‘salam menanjak’ adalah gerakan telapak tangan terbuka yang diletakkan di depan dada dengan ujung-ujung jari mengarah diagonal ke atas.
Salam yang sangat populer di Kabupaten Kubu Raya ini menjadi narasi nonverbal simbolik.
Maknanya adalah ajakan kepada masyarakat untuk bersikap progresif, yakni selalu berupaya meningkatkan kualitas di semua bidang kehidupan.
Muda berharap, menjadi anak muda jangan hanya melulu jadi follower tapi bagaimana bisa bertekad semangat jadi trendsetter.
“Tentunya dengan kreativitas gagasan ide inovatif membawa transformasi positif bagi sekitarnya,” ucap Bupati Kubu Raya dua periode ini.
Muda juga berharap anak zaman sekarang harus mampu berkontribusi terhadap negara dan tidak hanya menjadi beban.
Baca juga: Teriakan Puan Maharani Presiden Menggema Saat Rapat PDI-P di Nganjuk
Muda memastikan, salam menanjak ini tak ada substansi dan orientasi politik. Sebab salam menanjak lebih mengutamakan membangun mind programming pikiran bawah sadar untuk optimis dan progresif.
“Jadi siapapun kalangan dan dimanapun, silakan jadikan gerakan simbolik bahasa tubuh ‘salam menanjak’ sebagai pemantik semangat merawat nilai pesan perekat pemersatu tekad, pesan dedikasi untuk negeri agar selalu move up dan punya perspektif luas lebih mendunia think globally agar tidak terjebak pemikiran dangkal yang membuat kita jalan cenderung jalan di tempat,” jelas Muda.
Muda menyebutkan, salam menanjak menjadi penting karena saat ini tantangan yang dihadapi sudah sangat besar dan butuh daya juang dari masyarakat sekitar.
"Gerakan ini menunjukkan kita menanjak karena berarti daya juang, tidak boleh menyerah, itulah filosofi utama. Kalau datar kita tidak berkeringat kurang berjuang gigih. Kalau menanjak tentu kita menggerakkan agar semua memiliki daya juang," beber dia.
Selain itu, Muda mengatakan, gerakan tersebut juga dapat diartikan untuk meningkatkan kualitas, bertekad menanamkan sebuah hal untuk mengejar cita-cita dan impian harus totalitas sesuai dengan gerakan menanjak ke atas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.