Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusaha Cari Makan, Monyet Surili Masuk Rumah Warga di Cirebon

Kompas.com - 02/08/2022, 14:51 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Seekor Monyet Surili masuk ke rumah warga di Desa Setu Kulon, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Selasa (2/8/2022) pagi. Kehadiran monyet mengagetkan pemilik rumah dan warga sekitar.

Helmi Azis, Komandan Regu Tiga Damkar Sektor Weru mengaku mendapatkan laporan dari Yuni Wahyuni (34), pemilik rumah. Dia meminta petugas Damkar Weru menangkap dan mengevakuasi.

“Laporan kami terima setelah apel pagi. Saya langsung menuju lokasi bersama dua petugas damkar lainnya. Di lokasi, warga sudah ramai, sebagian di dalam rumah Yuni sebagian di luar,” kata Helmi kepada Kompas.com.

Baca juga: Reskrim Polres Cirebon Kota Tembak Sindikat Pengganjal ATM Residivis Asal Lampung

Petugas langsung masuk ke rumah Yuni untuk evakuasi. Namun Monyet Surili kaget hingga berlarian di dalam rumah.

Petugas berusaha menjinakkan Surili dengan memberikan sejumlah buah pisang. Surili langsung mendekat dan menghabiskan tiga buah pisang.

Di saat bersamaan, petugas berusaha menangkap Surili dengan cara manual. Surili tidak melakukan perlawanan karena diduga sedang lapar sehingga fokus memakan pisan.

Damkar berkoordinasi dengan balai besar konservasi sumber daya alam (BKSDA) Cirebon untuk penanganan lebih lanjut. Surili merupakan jenis hewan yang dilindungi.

Helmi menjelaskan, monyet surili tampak sudah jinak. Ia menduga, Surili tersebut hewan peliharaan warga yang lepas.

Baca juga: Harga Cabai, Bawang, dan Bumbu Lainnya di Kota Cirebon Mulai Turun

 

Dia sedang berusaha mencari makan di sekitar, namun akhirnya lepas dari pemilik.

Helmi menyebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Cirebon, untuk mengevakuasi ke tempat yang lebih aman.

Tim petugas BKSDA akan melakukan penanganan karena monyet Surili masuk kategori hewan dilindungi melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa dan menurut Res List IUCN berstatus Endangered (terancam).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com