PARIGI, KOMPAS.Com - Tim SAR gabungan masih mencari empat korban bencana banjir bandang di Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah hingga Minggu (31/7/2022).
Tim SAR terdiri dari ratusan personil gabungan TNI-POLRI, Basarnas Palu, dan puluhan relawan dari berbagai daerah. Pencarian pada hari ini pun menggunakan alat Aqua Eye, salah satu alat pendeteksi korban yang tenggelam di dalam air.
Kepala Subseksi Operasi dan Siaga Pencarian dan Pertolongan Kelas B Basarnas Palu, Andi Sultan mengungkap sejumlah tantangan di hari keempat pencarian korban.
Mulai dari banyaknya material berupa kayu gelondongan di lokasi banjir serta hujan yang masih turun membuat tim sedikit mengalami kendala melakukan pencarian secara maksimal.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Parigi Moutong, 3 Orang Meninggal, Ratusan Warga Mengungsi
"Jadi memasuki pencarian hari keempat ini, kita masih melibatkan para nelayan dan warga setempat dengan fokus pencarian di wilayah pesisir pantai dengan berjalan kaki dengan sasaran utama pada tumpukan-tumpukan material kayu yang dibawa oleh banjir bandang," ungkap Andi Sultan.
Andi Sultan menambahkan, sejumlah barang yang diduga milik korban sudah ditemukan di sekitar lokasi seperti dompet, handphone, serta Kartu Tanda Pengenal (KTP).
Dia menerangkan, penggunaan Aqua Eye saat penyisiran sangat membantu proses pencarian mengingat tumpukan material kayu gelondongan di sepanjang wilayah pesisir pantai cukup banyak, belum lagi genangan air di lokasi pencarian masih cukup tinggi.
"Material kayu gelondongan yang dibawa oleh banjir Bandang cukup banyak, sehingga untuk melakukan pencarian di bawah tumpukan kayu, tim terkadang harus memotong kayu dengan menggunakan mesin pemotong jenis sensor,dan kita juga menggunakan pendeteksi Aqua Eye," jelas Andi Sultan.
Baca juga: Banjir Lumpur dan Bebatuan Tutup Jalan Lintas Seram, Lalu Lintas Terganggu
Sebelumnya diketahui, banjir bandang yang menerjang Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong pada Kamis malam (27/7/2022) mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, empat orang dinyatakan hilang, dan 1.800 jiwa terpaksa harus mengungsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.