Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Meninggal Kecelakaan Odong-odong di Serang Bertambah Jadi 10 Orang

Kompas.com - 30/07/2022, 09:53 WIB
Rasyid Ridho,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com -Korban kecelakaan mobil odong-odong di perlintasan tanpa palang pintu Kampung Silebu Toples, Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten bertambah menjadi 10 orang.

Adapun korban ke-10 yaitu PQS (2) warga Lingkungan Cibetik, Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.

Korban sebelumnya mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Hermina, Ciruas sejak kejadian Rabu (27/7/2022), sebelum mengembuskan napas terakhir pada Jumat (29/7/2022) sekitar pukul 20.00 WIB.

"Iyah benar, PQS usia 2 tahun meninggal pukul 20.00 kemarin di rumah sakit ," kata Kepala Satuan Lalulintas Polres Serang AKP Tiwi Afrina saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (30/7/2022).

Baca juga: Adu Banteng Truk Vs Bus, 1 Sopir Tewas, 3 Penumpang Luka

Sebelum meninggal, PQS kondisinya kritis dan tak sadarkan diri karena luka berat di bagian kepala.

Sampai saat ini, kata Tiwi jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan mobil odong-odong sebanyak 10 orang. Sementara korban luka yang masih di rawat 2 orang.

"Ada dua orang yang masih dirawat di rumah sakit," ujar Tiwi.

Sebelumnya, Wakil Direktur RS Hermina dr. Dedi Mardiko mengatakan, sejak hari pertama kejadian pihaknya menangani sebanyak 24 korban kecelakaan.

Adapun 15 korban di antaranya sudah diperbolehkan pulang. Sedangkan 9 orang masih dirawat intensif yang terdiri dari 6 anak-anak dan 3 dewasa.

Satu orang korban balita usia 2,8 tahun mengalami kritis setelah dilakukan operasi di bagian kepala.

"Jadi itu ada cedera kepala berat ada benturan di otak. Ada pendarahan di otak," ujar Dedi kepada wartawan. Kamis (28/7/2022)

Seperti diketahui kecelakaan maut ini, bermula saat mobil odong-odong yang dikemudikan JL (27) membawa 33 penumpang asal Cibetik, Walantaka, Kota Serang.

Sopir saat melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu itu tidak mendengar peringatan warga bahwa akan ada kereta api lokal Merak Rangkasbitung datang. Sebab, sopir tidak mendengar peringatan karena memutar musik dengan suara tinggi.

Karena kejadian itu, 9 penumpang tewas di lokasi. Sementara 24 orang penumpang lain mengalami luka-luka.

Korban luka dibawa ke RS Hermina. Sementara yang meninggal dunia dievakuasi ke RSUD dr Drajat Prawiranegara Serang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com