Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena PMK, Penjual Hewan Kurban di Semarang Terpaksa Tombok Puluhan Juta untuk Biaya Panggil Dokter Hewan dan Beli Jamu

Kompas.com - 08/07/2022, 18:30 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Semarang, Jawa Tengah, membuat penjual hewan kurban jelang perayaan Idul Adha ketar-ketir.

Bahkan, terdapat penjual hewan kurban yang terpaksa tombok puluhan juta untuk memanggil dokter hewan dan membeli jamu untuk kesehatan sapi.

Penjual hewan kurban di Ngaliyan,Kita Semarang, Agung mengatakan, sudah habis puluhan juta untuk membelikan obat dan mengundang dokter hewan.

Baca juga: Di Tengah PMK, Harga Daging Sapi di Aceh Capai Rp 180 Ribu Per Kg

"Kalau jumlah pastinya lupa saya, pokoknya sudah puluhan juta," jelasnya saat ditemui di lokasi penjualan, Jumat (8/7/2022).

Selain mengundang dokter hewan dan memberikan jamu berupa rebusan air kunir, pihaknya juga melakukan desinfektan secara mandiri.

"Setiap hari kita semprot desinfektan agar higenis dan virus pada hilang," kata dia.

Menurutnya, penjualan hewan kurban tahun ini cukup membengkak. Hal itu turut mengurangi keuntungan dari hasil menjual hewan kurban.

"Kalau harga tetap, kita terpaksa mengambil keuntungan sedikit untuk perawatan hewan yang kita jual tadi," ujarnya.

Untuk harga sapi, dia jual mulai Rp 20 juta-Rp 28 juta. Sementara untuk kambing dia jual mulai Rp 3 juta hingga Rp 5 juta.

Baca juga: Jatuh Bangun Penjual Hewan Kurban di Bandung, Rugi Ratusan Juta karena PMK hingga Keliling Cari Alternatif Penyembuhan

"Untuk harganya masih sama tak ada kenaikan," imbuhnya.

Saat ini secara keseluruhan terdapat 131 sapi dan kambing yang dia jual. Untuk kambing sendiri dia mempunyai stok sebanyak 75 ekor.

"Dan sisanya itu sapi semua. Tapi kalau sapi banyak yang pre-order," ujarnya.

Salah satu pembeli, Sutrisno menambahkan, saat ini dia terpaksa membeli kambing untuk hewan kurban. Dia masih takut dengan adanya PMK.

"Biasanya sapi, kalau sekarang kambing saja karena masih banyak PMK," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com