Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Evakuasi, Nelayan Karimun Ikut Tarik Kontainer Pasca Karamnya Kapal Marcopolo 188

Kompas.com - 31/05/2022, 06:24 WIB
Hadi Maulana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KARIMUN, KOMPAS.com – Puluhan kontainer atau peti kemas yang hanyut di laut akibat insiden kapal tongkang Marcopolo 188 nyaris karam di perairan Pulau Takong Hiu, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Kamis (26/5/2022) berhasil dievakuasi.

Keberhasilan evakuasi kontainer ke pesisir Pulau Karimun itu, ternyata tidak hanya dilakukan oleh petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Bakamla, Basarnas, dan Syahbandar.

Sejumlah nelayan yang tergabung dalam organisasi Nelayan Terpadu Kabupaten Karimun (NTKK) ikut ambil andil dalam evakuasi tersebut.

Baca juga: Insiden Kapal Tongkang Marcopolo 188 Nyaris Karam, 25 Kontainer Dievakuasi ke Karimun

Meski hanya menggunakan perahu atau kapal dan alat yang seadanya, para nelayan berhasil menarik kontainer yang berserakan di laut.

Aziz selaku Ketua NTKK mengaku aksi yang dilakukan oleh para nelayan merupakan inisiatif untuk membantu petugas dalam insiden karamnya kapal tongkang tersebut.

"Keinginan hati kami kuat untuk ikut membantu petugas, meski dengan peralatan yang seadanya kami tetap menyisir satu per satu kontainer yang berserakan dan mengevakuasinya," kata Aziz melalui telepon, Senin (30/5/2022).

Aziz mengatakan, dalam proses itu memang tidak keseluruhan kontainer bisa dievakuasi oleh nelayan karena ketidakmampuan kapal.

Sehingga, nelayan kemudian melaporkan penemuan kontainer kepada petugas gabungan.

"Jika kapal yang kami gunakan tidak mampu menarik, kami melapor ke petugas untuk memberitahu keberadaan kontainer yang berserakan sehingga dapat segera dievakuasi," terang Aziz.

Aksi nelayan itu mendapat apresiasi dari Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Tanjungbalai Karimun (Danlanal TBK), Letkol Laut (P) Joko Santosa.

Menurutnya, aksi para nelayan tersebut sangat membantu tugas petugas gabungan untuk menyisir keberadaan kontainer yang berserakan di perairan sekitar lokasi kejadian.

"Kontribusi nelayan sangat membantu sekali selama evakuasi, mereka dengan suka rela membantu dan mengikuti arahan kita dengan baik. Saya tentunya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada NTKK atas aksi luar biasa ini," kata Joko.

Kondisi kapal tongkang Marcopolo 188 bermuatan kontainer yang nyaris karam di Perairan Selat Malaka Utara Pulau Karimun Anak, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Kamis (26/5/2022). Kapal tongkang Marcopolo 188 yang membawa 195 unit kontainer dengan tujuan Singapura tersebut nyaris karam akibat hantaman angin pada Kamis (26/5) dini hari.ANTARA FOTO/EDO Kondisi kapal tongkang Marcopolo 188 bermuatan kontainer yang nyaris karam di Perairan Selat Malaka Utara Pulau Karimun Anak, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Kamis (26/5/2022). Kapal tongkang Marcopolo 188 yang membawa 195 unit kontainer dengan tujuan Singapura tersebut nyaris karam akibat hantaman angin pada Kamis (26/5) dini hari.

Joko mengatakan, petugas gabungan dan nelayan berhasil mengevakuasi sebanyak 25 kontainer dari total 195 kontainer yang ada di kapal tongkang tersebut.

Keseluruhan kontainer yang dibawa dari Terminal Peti Kemas dengan tujuan Singapura itu dievakuasi ke empat lokasi di Kabupaten Karimun.

Kapal tongkang dengan muatan ratusan kontainer yang tersisa juga ikut dievakuasi ke Kabupaten Karimun untuk dikandaskan.

Baca juga: Tongkang Muatan Peti Kemas Tujuan Singapura Karam di Karimun, Ini Dugaan Penyebabnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com