Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kasus Positif dan Suspek PMK, 7 Pasar Hewan di Klaten Ditutup Selama 14 Hari

Kompas.com - 24/05/2022, 23:35 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah menutup sementara tujuh pasar hewan selama 14 hari, terhitung dari tanggal 25 Mei hingga 7 Juni 2022 mendatang. Hal ini guna mencegah penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayah tersebut.

Ketujuh pasar hewan itu antara lain Pasar Hewan Prambanan, Pasar Hewan Jatinom, Pasar Hewan Wedi, Pasar Hewan Pedan, Pasar Hewan Cawas, Pasar Hewan Bayat dan Pasar Hewan Plumbon.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten Widiyanti mengatakan, penutupan sementara tujuh pasar hewan ini menyusul ditemukannya enam hewan ternak terkonfirmasi positif PMK. Selain itu terdapat 63 ternak suspek PMK.

"Sampai dengan kita rapat tadi pukul 12.00 WIB untuk konfirmasi ternak yang terkena PMK ada enam dan suspek ada 63 ternak," kata Widiyanti dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (24/5/2022) malam.

Baca juga: PMK di Lumajang Terus Meningkat, Bupati: Dokter Hewan Kami Cukup...

Widiyanti mengatakan hewan ternak yang positif dan suspek PMK tersebar di enam kecamatan, yakni Kemalang, Karanganom, Jatinom, Manisrenggo, Tulung dan Gantiwarno.

Menurutnya jumlah kasus positif dan suspek tersebut masih rendah jika dibandingkan dengan populasi ternak yang ada di Kabupaten Klaten masih rendah. Namun dengan bertambahnya kasus dan virus PMK yang mudah menular melalui udara, maka dilakukan penutupan sementara pasar hewan.

Dia mengatakan hasil investigasi menunjukkan bahwa kasus PMK yang ditemukan di Kabupaten Klaten sebagian besar berasal dari pembelian ternak di pasar hewan.

"Bukan satu lokasi saja tapi beberapa lokasi desa yang ada kasusnya hampir seperti itu. Dengan kondisi seperti itu menunjukkan sebagai pusat penyebarannya itu paling dominan itu ada di pasar hewan. Karena mobilitas hewan yang tinggi mungkin bukan hanya dari internal kabupaten, tapi di luar Kabupaten Klaten," ungkap dia.

Pemda pun telah menerbitkan surat edaran No 524/283/26 tentang Penutupan Sementara Pasar Hewan se-Kabupaten Klaten.

"Harapannya penyebaran virus PMK melalui mobilitas ternak ini bisa lebih ditekan. Sehingga tidak ada penyebaran-penyebaran ke wilayah lain," ungkap dia.

Lebih lanjut, Widiyanti menyampaikan hewan ternak yang terkonfirmasi dan suspek PMK langsung dilakukan isolasi dan pengobatan. Dengan begitu tidak menular ke ternak lainnya.

"Untuk menekan penyebaran virus kita lakukan isolasi tapi mandiri di kandangnya masing-masing. Kami imbau masyarakat yang ternaknya sakit untuk tidak mengeluarkan ternaknya dulu dari kandangnya," kata Widiyanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com