Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Ile Lewotolok Siaga Level III, Warga Mengeluh Kesulitan Air Bersih

Kompas.com - 20/04/2022, 20:09 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LEWOLEBA, KOMPAS.com - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, NTT, terus memantau aktivitas gunung api Ile Lewotolok.

Petugas PGA Ile Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel mengatakan, status Gunung Api Ile Lewotolok masih berada di level III atau siaga.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada Ispa dan Lahar

"Saat ini masih level III. Dalam tingkat ini warga sekitar, pengunjung, pendaki dan wisatawan diminta agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius tiga kilometer dari puncak atau kawah Ile Lewotolok," ujar Yeremias dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (20/3/2022).

Yeremias juga meminta masyarakat Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai awan panas dari bagian tenggara puncak kawah.

Warga Desa Jontona, Asan Keluli (53) mengatakan, meski sudah lebih dari sepekan Gunung Api Ile Lewotolok erupsi, tetapi situasi di wilayah itu kondusif.

"Kami masyarakat di sini aman. Tetapi tetap waspada terhadap banjir dan lahar panas," ujar Asan saat dihubungi, Rabu malam.

Hanya saja, lanjut Asan, warga di sekitar lereng gunung api mengalami kesulitan untuk mendapat air minum bersih.

Pasalnya, air sumur yang ada di desa itu hanya bisa dimanfaatkan untuk cuci dan mandi. Sementara untuk air minum bersih dipasok dari wilayah tetangga.

"Kalau untuk minum dari air PAM. Sumbernya dari kecamatan tetangga yang berdekatan dengan ibu kota Kabupaten Lembata," ujarnya.

Meski demikian, beber Asan, aliran air menuju wilayah tersebut kurang lancar. Apalagi pasokan air yang mereka terima secara bergilir.

"Airnya kurang lancar. Kalaupun lancar kita pakai secara bergilir satu desa tiga hari. Setelah itu pindah ke desa lain," katanya.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok 17 Kali Meletus dalam 6 Jam, Asap Membubung 250 Meter

Asan mengaku, kesulitan air minum, juga mereka rasakan saat kegiatan atau acara yang melibatkan banyak orang. Mereka terpaksa merogoh kocek senilai Rp 20.000 untuk mendapat air minum bersih.

"Itu satu drum Rp 20.000. Kalau kebutuhan banyak, uang yang dikeluarkan cukup banyak. Kita berharap pemerintah bisa membantu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com