LEWOLEBA, KOMPAS.com - Gunung api Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, NTT, kembali meletus, Rabu (6/4/2022).
Hasil pantauan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok pada Rabu pukul 06.00 Wita-12.00 Wita, gunung api tampak tertutup kabut.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih kelabu dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal dan tinggi 100-500 meter di atas puncak kawah.
Baca juga: Terpantau 17 Letusan dalam 6 Jam, Gunung Ile Lewotolok Berstatus Siaga Level III
"Hasil pantauan dari pukul 06.00 Wita - 12.00 Wita 12 kali gempa letusan, 15 kali gempa embusan dan 3 kali gempa harmonik,” ujar petugas PGA Ile Lewotolok, Fajaruddin M Balido, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu.
Fajaruddin mengatakan, dalam tingkat aktivitas level III (Siaga), warga sekitar, pengunjung, pendaki dan wisatawan diminta agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak atau kawah Gunung Ile Lewotolok.
"Masyarakat Desa Jontona juga agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak atau kawah," pintanya.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Erupsi, Kolom Abu Setinggi 1.200 Meter
Fajaruddin berujar, mengingat potensi bahaya abu vulkanik bisa mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) dan gangguan kesehatan lain, warga sekitar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
Ia juga berharap, semua pihak menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Lewotolok yang tidak jelas sumbernya.