Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perahu Dihantam Ombak Saat Angkat Pukat, Seorang Nelayan di Sumba Timur Hilang

Kompas.com - 21/03/2022, 19:25 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Mara Kaja (32), nelayan asal Desa Tanamanang, Kecamatan Pahunga Lodu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), hilang terseret ombak.

Dia hilang saat mengangkat pukat ke dalam perahu fiber yang ditumpanginya bersama dua orang rekannya Dominggus Lay Riwu (29) dan Dule Hela (20).

Baca juga: Dikawal Polisi Militer, Anggota TNI Penganiaya IRT di Kupang Jalani Rekonstruksi

"Kita baru saja terima laporannya dan anggota kita sudah turun ke lokasi untuk melakukan pencarian," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Kupang Emi Frizer, kepada sejumlah wartawan, Senin (21/3/2022).

Emi menyebut, peristiwa itu terjadi di Pantai Laidunga, Dusun Hanggaroru, Desa Kaliuda, Kecamatan Pahunga Lodu, Minggu (20/3/2022) pukul 21.00 Wita.

Dia menuturkan, kejadian itu bermula ketika Mara Kaja bersama Dominggus dan Dule, mendatangi Pantai Laidunga untuk melepas pukat pada Minggu pukul 18.00 Wita. Mereka menggunakan perahu fiber.

Sekitar pukul 20.30 Wita, ketika Mara bersama dua rekannya hendak mengangkat pukat ke atas perahu, ombak besar datang menghantam enam kali.

Ketiganya masih bertahan di perahu fiber dan tetap mengangkat pukat lainnya.

Namun, ketika mereka kembali mengangkat pukat, datang lagi ombak dan langsung menghantam perahu, sehingga perahu terbalik dan tenggelam.

Saat berada dalam air, ketiganya terpisah. Dule sempat mendengar teriakan minta tolong dari Mara. Tetapi karena ombak terus menghantam, ketiganya tidak saling melihat lagi.

Dule dan Dominggus berhasil berenang menuju ke pinggir pantai, sedangkan Mara hilang hingga saat ini.

Baca juga: Bunuh Istri yang Hamil 4 Bulan, Pria di Kupang Divonis 13 Tahun Penjara

Keduanya kemudian melaporkan kejadian itu kepada keluarga, warga sekitar dan polisi. Polisi lalu menghubungi petugas SAR, untuk melakukan upaya pencarian.

"Kita masih terus mencari korban di sejumlah titik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com