Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah dan Balai Desa di Sukoharjo Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Kompas.com - 11/02/2022, 11:47 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Data kasus aktif Covid-19 pada Kamis (10/2/2022) sebanyak 477 kasus.

Dari 477 kasus tersebut rinciannya 444 kasus melaksanakan isolasi mandiri dan 33 kasus rawat inap di rumah sakit.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengatakan, sudah menyiapkan tempat isolasi terpusat di Desa Celep, Kecamatan Nguter karena penularan Covid-19 sangat cepat.

Baca juga: Baru 3 Hari Dibuka, Tempat Isoter RS Lapangan Ijen Boulevard Dihuni 121 Pasien Covid-19

Istri mantan Bupati Sukoharjo dua periode Wardoyo Wijaya juga telah menyiapkan isoter di masing-masing kecamatan dengan memanfaatkan gedung sekolah, balai desa, dan rumah dinas kecamatan.

"Total komulatif isoter se-Kabupaten Sukoharjo ada 230 tempat tidur," kata Etik di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (11/2/2022).

Dia menjelaskan alasan menyiapkan isoter di kabupaten dan kecamatan karena belum lama ini sudah tidak bisa lagi mengirim pasien Covid-19 OTG ke Asrama Haji Donohudan.

Baca juga: Gibran Bakal Telepon Ganjar Minta Isoter di Asrama Haji Donohudan Dibuka: Ini Mendesak

Tujuannya untuk dapat kembali mengirim pasien OTG ke sana harus ada koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jateng.

Sementara tempat isolasi terpusat sangat dibutuhkan bagi pasien Covid-19 OTG.

"Nanti kita koordinasi dulu dengan wilayah sana. Kemarin kita mau kirim ke sana sudah tidak bisa," ungkap Etik.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Malang Naik, 8 Puskesmas Disiapkan Jadi Tempat Isoter

Etik juga menyampaikan antisipasi penyebaran virus corona yang lain adalah dengan mengehentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) dan mengganti pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Dikatakan dia penghentian PTM tersebut sebagai antisipasi penularan Covid-19, terutama varian Omicron.

"Untuk menjaga anak-anak kami, PTM dihentikan dulu diganti PJJ," jelas Etik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com