Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Bengkulu, Salah Satunya Dosen

Kompas.com - 10/02/2022, 14:45 WIB
Firmansyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Densus 88 melakukan operasi penangkapan terhadap 3 orang terduga teroris di Bengkulu pada Rabu (10/2/2022). Ketiga orang tersebut ditangkap di tempat terpisah.

Penangkapan 3 orang terduga teroris itu dibenarkan Kepala Bidang (Kabid) Humas, Polda Bengkulu, Kombes Pol. Sudarno.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris di Bantul

"Pada kegiatan Densus Polda Bengkulu bersifat membantu menangkap terduga teroris yang sekarang diamankan 3 orang di Bengkulu saat ini diproses oleh Densus. Masyarakat juga diminta untuk tidak panik. Itu saja yang bisa saya informasikan selebihnya kewenangan Densus," kata Sudarno dalam keterangan persnya pada media, Kamis (10/2/2022).

Adapun tiga orang terduga teroris yang ditangkap di Bengkulu, yakni:

  • MT, bekerja sebagai petani, warga Desa Bajak 1 Kabupaten Bengkulu Tengah
  • RH, bekerja sebagai dosen, warga Kelurahan Tengah Padang
  • CA, warga Bengkulu

Penangkapan MT di Bengkulu Tengah dibenarkan oleh Kepala Desa Bajak 1, Darsono.

"Ada warga saya MT dibawa polisi, namun saya tidak tahu pasti keterlibatannya soal terorisme. Rumahnya sempat digeledah," ujar Darsono dihubungi via telepon, Rabu (10/2/2022).

Sementara itu, untuk dosen RH ditangkap di Kelurahan Kebun Tebeng, Kota Bengkulu. Tak hanya menjadi dosen, RH juga menjabat sebagai ketua rukun tetangga (RT).

Penangkapan RH ini telah dibenarkan istrinya yang berinisial WS, saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Kelurahan Padang Harapan, Kota Bengkulu.

"Iya benar suami saya dibawa oleh polisi dan Densus," kata WS.

WS berkata, suaminya ditangkap di kantor yayasan pada Rabu (9/2/2022) sekitar pukul 09.00 WIB oleh puluhan orang berpakaian preman, polisi dan Densus 88 bersenjata lengkap.

"Saat di kantor itu, Densus masuk membuat semua staf ketakutan, serta CCTV dimatikan," kata WS, Kamis.

Menurut WS, pada Rabu sore, ada polisi yang datang dan memberitahukan bahwa suaminya dibawa untuk dimintai keterangan. Pihak polisi juga sempat menggeledah rumah dan memeriksa perpustakaan di rumah WS.

"Kami persilakan memeriksa rumah, perpustakaan. Perpustakaan kami lengkap, ada kajian teroris, macam-macam, karena kami pernah terlibat dalam sejumlah penelitian dalam pengawasan aliran kepercayaan dan keagamaan (Pakem) bidang penelitian aliran kepercayaan. Kami juga dosen, kami terbuka, kami terkejut juga kami dituduh terlibat terorisme," kata WS.

WS menyebutkan, selama ini dia dan keluarganya merasa selalu diikuti dan diawasi oleh polisi. Padahal, menurut WS, dia akan selalu mempersilakan siapa pun termasuk polisi untuk mengklarifikasi sesuatu.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Dosen yang Merangkap Ketua RT di Bengkulu

Saat ini ketiga terduga teroris tersebut masih dimintai keterangan oleh tim Densus 88.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com