LUMAJANG, KOMPAS.com - Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan membentuk tiga unit pencarian korban yang tertimbun abu vulkanik akibat awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya I Wayan Suyatna menjelaskan, tiga unit pencarian telah menerima arahan melalui apel personel tim SAR gabungan yang dipimpin oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq.
"Unit Pencarian 1 melaksanakan pencarian di Desa Kajar Kuning dan Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang," ujar Wayan kepada wartawan di Lumajang, seperti dikutip dari Antara, Minggu (5/12/2021).
Baca juga: Kominfo Ungkap Kondisi Jaringan Telekomunikasi di Sekitar Gunung Semeru
Wayan menyampaikan, Unit Pencarian 1 juga disiagakan di Pos Komando (Posko) Induk yang nantinya dapat dikerahkan sewaktu-waktu jika diperlukan.
"Unit Pencarian 2 dan 3 melaksanakan pencarian di area Kebondeli, Candipuro, Lumajang," ucap dia.
Wayan mengatakan, pihak-pihak yang ikut terlibat dalam upaya pencarian korban ini dari Kantor SAR Surabaya, Komando Distrik Militer (Kodim) 0821 Lumajang, dan Kepolisian Resor (Polres) Lumajang.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru Terkini adalah Rangkaian dari 2014
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Lumajang, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan Lumajang, Potensi SAR Jember dan Lumajang, serta sejumlah organisasi potensi SAR lainnya.
Seperti diketahui, pada Sabtu sore, Gunung Semeru erupsi.
Gunung mengeluarkan asap panas dan menimbulkan hujan abu ke daerah di sekitarnya.
Warga yang tinggal di perkampungan di sekitar gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu mengungsi untuk menghindari dampak guguran awan panasnya.
"Dalam proses pencarian ini, tiap personel tim SAR gabungan dilengkapi dengan sejumlah alat pelindung diri, di antaranya kacamata keselamatan, masker, sepatu keselamatan dan lain-lain," kata Wayan.
Baca juga: Benarkah Tak Ada Peringatan Dini Erupsi Semeru? Ini Tanggapan PVMBG