AMBON,KOMPAS.com - Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menerima kunjungan pihak Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Pattimura dan Badan pertanahan Nasional (BPN) Ambon di kantornya, Selasa (30/11/2021).
Pertemuan itu dilakukan sebagai bentuk mediasi atas kasus sengketa lahan antara warga Desa Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon dengan pihak TNI AU.
Richard mengungkapkan bahwa persoalan sengketa lahan antara TNI AU dan warga yang berujung pada aksi pemblokadean jalan menuju Bandara Internasional Pattimura Ambon beberapa hari lalu hanya dipicu salah paham.
Baca juga: Kasus Sengketa Lahan, Warga di Ambon Blokade Jalan Menuju Bandara Pattimura
“Dari hasil penyampaian aspirasi mereka, maka kesimpulannya ada miskomunikasi antara masyarakat dengn pihak TNI AU sehingga saya mencoba untuk memfasilitasi,” kata Richard kepada wartawan usai pertemuan itu, Selasa.
Richard mengatakan, dari penjelasan yang disampaikan, luas lahan milik Lanud Pattimura seluas 209 hektar.
Pada lahan yang telah bersertifikat itu terdapat sejumlah rumah warga yang berdiri di atas tanah tersebut.
“Tadi kita sudah selesai share tentang informasi dari TNI AU dan BPN, nanti dalam waktu dekat saya akan memfasilitasi pertemuan antara TNI AU, masyarakat Tawiri, BPN dan juga mungkn Komisi I DPRD provinsi, sehingga semua duduk lalu kita melihat permasalahannya dan tidak ada kecurigaan satu dengan yang lain. Itu yg menjadi subtansinya,” ungkap Richard.
Baca juga: Terungkap Penyebab Perempuan di Ambon Dianiaya Remaja, Pelaku Dendam karena Perkataan Kasar Korban
Tak gusur rumah warga
Richard menuturkan, setelah mendengarkan penjelasan dari pihak TNI AU, ia berkesimpulan bahwa TNI AU tidak berniat menggusur rumah-rumah warga yang ada di dalam lahan milik Lanud Pattimura.
“TNI AU sama sekali tidak punya maksud untuk ambil lahan di luar batas yang ada, TNI AU juga berhasrat untuk menduduki sesuai kepemilikan mereka saja. TNI AU juga tidak ada sama sekali mau gusur dan bongkar, mereka hanya berusaha untuk mendudukan kepemilikan normatif saja,” ungkapnya.
Setelah mendengarkan pertemuan pihak TNI AU, Richard meminta warga agar tetap tenang dan tidak lagi terprovokasi.
Sebab, menurutnya, pihak TNI AU tidak berniat menggusur rumah-rumah warga sebagaimana isu yang beredar.
“Oleh karena itu saya mengimbau supaya jangn sampai ada masyarakat yang menjadi provokator seakan-akan TNI AU mau bongkar, sama sekali tidak. Itu penjelasan dari TNI AU," ucapnya.
Baca juga: Beredar Foto Selebgram Ambon yang Terlibat Video Porno Menikah dengan Kekasih, Ini Kata Polisi
Richard menegaskan bahwa pihak TNI AU hanya ingin memformalkan seluruh batas sesuai kepemilikan.
"Jadi kalau ada yang tidak sepakat silahan ke pengadilan,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan warga Desa Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon memblokade ruas jalan menuju Bandara Pattimura Ambon, Rabu (24/11/2021).
Pemblokadean ruas jalan menuju bandara itu dilakukan buntut dari sengketa lahan antara warga dengan pihak TNI AU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.