Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Gajah Jantan Lahir di Kawasan Wisata Tangkahan, Indikasi Satwa Liar Masih Mau Bereproduksi dan Merasa Nyaman

Kompas.com - 19/11/2021, 19:51 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Kabar baik datang dari kawasan wisata Tangkahan di Kecamatan Batang Serangan Langkat pada Rabu (17/11/2021) dinihari.

Tepatnya pukul 03.00 WIB, seekor anak gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) berjenis kelamin jantan lahir dari induk gajah bernama Olive.

Kelahiran bayi gajah ini adalah yang kedua pada tahun ini. Dengan kelahiran ini populasi di pusat pelatihan satwa khusus gajah di Tangkahan bertambah menjadi 10 ekor dan menambah jumlah gajah jantan menjadi 3 ekor.

Baca juga: Viral, Video Anak Gajah Dipukuli Pawang, Perekamnya Terkejut Sampai Ucap Istigfar, Ini Duduk Perkaranya

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Adhi Nurul Hadi pada Rabu sore mengatakan, kelahiran pertama pada bulan Februari 2021. Anak gajah itu diberi nama Boni.

Menurutnya, kelahiran dua gajah ini menunjukkan bahwa satwa liar masih mau bereproduksi sekaligus menjadi indikasi bahwa gajah tersebut nyaman berada di pusat pelatihan satwa khusus gajah sumatera di Tangkahan. 

"Ini mudah-mudahan menjadi bukti bahwa gajah kami di Tangkahan secara alami sudah mau beradaptasi dengan lingkungannya. Tak hanya Boni dan yang baru lahir ini. Sebelumnya ada 4 kelahiran anak gajah di Tangkahan. Selain menunjukkan gajah ini mau beradaptasi, juga menjaga populasi gajah sumatera," katanya. 

Baca juga: Pusat Pelatihan Gajah di Tangkahan Resmi Punya Penghuni Baru

Hingga saat ini, bayi gajah jantan ini terpantau sehat. Tim BBTNGL bersama mitra dokter hewan sudah berada di lokasi untuk mengawasi.

Pertama, memisahkan induk dan anak gajah ini dari gajah-gajah lainnya. Kemudian memonitor terus menerus setiap waktu bagaimana perilaku si anak gajah ini dan kondisi induknya.

"Sekarang ini di Tangkahan ada 10 ekor. Anakan ada 4, induknya 6. Dengan kelahiran yang ini, berarti jantan ada 3, dan betina ada 7. Gajah ini belum ada namanya," katanya. 

Baca juga: Bayi Beruang Madu untuk Pertama Kali Lahir Alami di Lembaga Konservasi Lampung, Disambut Suka Cita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com