Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Minta Badan Karantina Perketat Produk Pertanian yang Masuk ke Indonesia

Kompas.com - 18/10/2021, 11:28 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong Badan Karantina Pertanian (Barantan) memperketat setiap produk pangan dan makanan yang masuk melalui pintu-pintu bandara dan pelabuhan seluruh Indonesia.

Hal ini disampaikan Limpo saat memimpin upacara Hari Karantina Pertanian 2021 di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (18/10/2021).

"Tugas dari karantina pertanian ini sangat penting untuk melakukan pelayanan, menjaga kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan dari ancaman hama atau penyakit hewan dan tumbuhan, serta menggerakkan roda perekonomian selama masa pandemi," ujar Limpo, Senin.

Baca juga: Panen Jagung di NTT, Mentan: Kalau Mau Kaya, Jadilah Petani

Karantina pertanian, menurut Limpo, harus berada di garda terdepan dalam mengemban tugas sebagai benteng perlindungan sumber daya alam hayati dan pertanian negara.

Badan Karantina juga diharapkan mampu membangun dan mendorong ekspor komoditas pertanian Indonesia pada saat pemulihan ekonomi dunia terjadi.

"Secara khusus, saya memberikan tugas strategis kepada Badan Karantina Pertanian untuk mengawal program peningkatan ekspor melalui Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) selama kurun waktu 2020 hingga 2024. Kesuksesan program tersebut memerlukan sinergi dengan berbagai pihak," katanya.

Sebagaimana diketahui, salah satu pencapaian sinergitas dalam pencapaian Gratieks adalah kegiatan merdeka ekspor yang dilepas langsung oleh Presiden Joko Widodo secara serentak melalui 17 pintu ekspor dengan nilai Rp 7,2 triliun.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Minta Gubernur NTT dan 5 Bupati Kerja Keras Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem

Kegiatan ini, kata dia, memberikan harapan baru bagi para petani dan pelaku usaha pertanian agar lebih berkembang lagi.

"Diharapkan dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, tidak ada lagi yang tidak melakukan ekspor. Semua harus ekspor demi negara kita tercinta ini," katanya.

"Alhamdulillah berkat sinergi seluruh pemangku kepentingan, tercatat kopi, tanaman obat, aromatik dan buah-buahan kita makin perkasa di pasar dunia, menyusul sarang burung walet dan porang, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo," imbuh Limpo. 

Baca juga: Gubernur Viktor Laiskodat Ungkap NTT Jadi Penyumbang Kasus Stunting Terbesar di Indonesia

Berkaitan dengan hal ini, Limpo mengapresiasi kemampuan Badan Karantina dalam menjalankan amanat UU Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.

Menurutnya, Badan Karantina terbukti mampu menjaga kelestarian sumber daya alam hayati dengan melakukan pengawasan terkait maraknya isu peredaran ilegal, hewan, tumbuhan dan produknya, hingga memberikan pembinaan teknis dan akses informasi bagi para pelaku usaha pertanian atau eksportir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com