SURABAYA, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Sigit Nursiyo mengatakan, polisi masih memburu provokator aksi pembakaran terduga maling motor di Dusun Rabesan, Desa Duwek Buter, Kacamatan Kwanyar, Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (5/10/2021).
Sigit mengaku telah mengantongi sejumlah nama yang diduga menjadi provokator. Polisi akan meminta keterangan sejumlah warga tersebut.
"Masih mengumpulkan alat bukti, karena nama-nama yang diduga sebangai provokator untuk mengarah ke tersangka. Rahasia itu jangan dibuka dulu," ucap dia saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Selasa (12/10/2021).
Meski begitu, Sigit berjanji mengungkap kasus pembakaran terduga maling itu dalam waktu dekat.
Sehingga, aksi main hakim sendiri seperti itu tak lagi terulang di Bangkalan.
"Mengimbau jangan main hakim sendiri karena ini adalah negara hukum, jadi negara kita ini sudah ada aturan yang harus kita patuhi," kata dia.
Baca juga: Sejarah Panjang Jalan Tunjungan Surabaya, Sudah Dikenal Sejak Tahun 1920-an
Korban pembakaran adalah residivis
Sigit menyebut, terduga maling motor yang dibakar massa itu merupakan residivis. Pria berinisial R (50) itu merupakan warga Desa Parseh, Kecamtan Socah, Bangkalan.
"Inisial R (50), warga Desa Parseh, Kecamatan Socah. Jadi Polres Bangkalan saja pernah proses dua kali. Kasusnya curanmor," kata Sigit.
Identitas R terungkap setelah polisi menemukan ponsel di lokasi. Setelah diperiksa, polisi mengetahui ponsel itu merupakan milik terduga pencuri motor.
"Jadi petugas mengamankan handphone dari perangkat desa. Ditemukan di dekat korban pada saat dibakar itu. Setelah kita cross check, registrasi nomornya ternyata pas dengan KK-nya," jelas Sigit.
Setelah mengetahui identitas korban, Sigit menghubungi pihak keluarga untuk menyerahkan jenazah terbakar.
Ternyata bukan maling motor
Sigit mewanti-wanti masyarakat agar tidak main hakim sendiri. Ia mencontohkan dalam kasus pembakaran terduga maling itu. R, kata dia, ternyata tidak melakukan pencurian motor.
Motor yang dikendarai R merupakan miliknya sendiri.
"Motornya punya dia. Tapi bukan atas nama dia. Dan bukan hasil nyuri pas kejadian," kata Sigit.