Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Provokator Pembakaran Terduga Maling Motor di Bangkalan

Kompas.com - 12/10/2021, 13:31 WIB
Muchlis,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Sigit Nursiyo mengatakan, polisi masih memburu provokator aksi pembakaran terduga maling motor di Dusun Rabesan, Desa Duwek Buter, Kacamatan Kwanyar, Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (5/10/2021).

Sigit mengaku telah mengantongi sejumlah nama yang diduga menjadi provokator. Polisi akan meminta keterangan sejumlah warga tersebut.

"Masih mengumpulkan alat bukti, karena nama-nama yang diduga sebangai provokator untuk mengarah ke tersangka. Rahasia itu jangan dibuka dulu," ucap dia saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Selasa (12/10/2021).

Meski begitu, Sigit berjanji mengungkap kasus pembakaran terduga maling itu dalam waktu dekat.

Sehingga, aksi main hakim sendiri seperti itu tak lagi terulang di Bangkalan.

"Mengimbau jangan main hakim sendiri karena ini adalah negara hukum, jadi negara kita ini sudah ada aturan yang harus kita patuhi," kata dia.

Baca juga: Sejarah Panjang Jalan Tunjungan Surabaya, Sudah Dikenal Sejak Tahun 1920-an

Korban pembakaran adalah residivis

Sigit menyebut, terduga maling motor yang dibakar massa itu merupakan residivis. Pria berinisial R (50) itu merupakan warga Desa Parseh, Kecamtan Socah, Bangkalan. 

"Inisial R (50), warga Desa Parseh, Kecamatan Socah. Jadi Polres Bangkalan saja pernah proses dua kali. Kasusnya curanmor," kata Sigit.

Identitas R terungkap setelah polisi menemukan ponsel di lokasi. Setelah diperiksa, polisi mengetahui ponsel itu merupakan milik terduga pencuri motor.

"Jadi petugas mengamankan handphone dari perangkat desa. Ditemukan di dekat korban pada saat dibakar itu. Setelah kita cross check, registrasi nomornya ternyata pas dengan KK-nya," jelas Sigit.

Setelah mengetahui identitas korban, Sigit menghubungi pihak keluarga untuk menyerahkan jenazah terbakar.

Ternyata bukan maling motor

Sigit mewanti-wanti masyarakat agar tidak main hakim sendiri. Ia mencontohkan dalam kasus pembakaran terduga maling itu. R, kata dia, ternyata tidak melakukan pencurian motor.

Motor yang dikendarai R merupakan miliknya sendiri. 

"Motornya punya dia. Tapi bukan atas nama dia. Dan bukan hasil nyuri pas kejadian," kata Sigit.

 

Namun, warga menangkap dan melakukan aksi main hakim sendiri karena melihat R masuk ke Dusun Rabesan yang sering kehilangan motor. Warga juga menemukan kunci T saat menangkap R.

Menurut Sigit, polisi juga menyelidiki massa yang terlibat pembakaran tersebut. Bahkan, polisi telah mengantongi identitas warga yang ikut membakar R dan motornya.

"Ini kami lagi selidiki. Ya tetap kami cari. Kan harus mempertanggungjawabkan. Biar ada pencurian sekalipun kalau menghilangkan nyawa orang ya tetap salah," katanya.

Polres Bangkalan akan menggencarkan penyuluhan kepada warga desa yang dimotori langsung jajaran polsek setempat.

"Sebenarnya kita sudah melakukan penyuluhan hukum, kita rutin melakukannya baik dari babinkamtibmas yang ada di setiap polsek atau langsung dari rombongan Polsek terkiat," jelas dia.

Baca juga: Warga di Bangkalan Bakar Hidup-hidup Pria Diduga Maling Motor hingga Tewas

Sebelumnya, peristiwa pembakaran terduga maling motor itu terekam video dengan durasi 43 detik.

Dalam video tersebut, api yang membakar terduga maling motor berinisial R itu tampak sudah padam. Hanya kepulan asap yang tersisa.

Sementara warga lainnya yang jumlahnya puluhan, hanya melihat dari kejauhan.

Adapun pembakaran tampak dilakukan di sebuah tanah kosong, Dusun Rabesan, Desa Duwek Buter, Kecamatan Kwanyar, Bangkalan, Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com