Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengolahan Eco Enzim di Salatiga, Kurangi Pemanasan Global Sembari Berdayakan Kaum Ibu

Kompas.com - 06/10/2021, 11:11 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Tumpukan ember tong tertata rapi di sudut rumah Angela Widiawati yang terletak di Jalan Gajah Oya RT 2/RW 8 Blondo Celong Kelurahan Kutowinangun Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.

Ember-ember tong tersebut berisi eco enzim yang telah siap dipanen.

Widia mengatakan setidaknya butuh waktu tiga bulan untuk menghasilkan fermentasi eco enzim.

"Bahan dasar eco enzim adalah sampah organik rumah tangga, seperti buah dan sayur yang kemudian dicampur gula dan air dengan ukuran satu banding tiga banding sepuluh," jelasnya, Senin (4/10/2021).

Baca juga: Anak-anak di Jombang Daur Ulang Sampah Plastik Jadi Alat Kampanye Prokes

Widia menegaskan, bahan-bahan tersebut bukan sampah tapi barang organik.

"Ya kita sebutnya barang organik karena memang akan dimanfaatkan lagi. Tapi syaratnya adalah tidak bergetah, tidak kering, dan tidak keras agar bisa diolah menjadi eco enzim," paparnya.

Tak hanya sendiri, dia juga memberdayakan ibu-ibu di sekitarnya. Bahkan, lingkungan tempat tinggalnya telah dicanangkan menjadi Kampung Eco Enzim.

"Ada 60 ibu-ibu yang terlibat, mereka awalnya berkecimpung di bank sampah. Namun karena sepi kegiatan di masa pandemi Covid-19 ini, kami belajar membuat eco enzim sejak Oktober 2020," kata Widia.

Baca juga: Mantan Kades di Sidoarjo Diduga Tilep Honor Guru Ngaji hingga Honor Pengangkut Sampah

Motivasi membuat eco enzim didorong kesadaran mengurangi sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

"Itu kan bisa membebani bumi karena menghasilkan metana yang menjadi penyebab pemanasan global," terang Widia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com