BLORA, KOMPAS.com - Bupati Blora, Arief Rohman mengungkapkan Mabes Polri turun ke daerahnya untuk memantau permasalahan elektronik warung gotong royong (e-warong) yang terjadi saat ini.
"Kemarin dari Mabes (Polri) turun itu hasilnya kayak apa, nanti kita cek ke dinas dulu," ucap Arief Rohman saat ditemui awak media di DPRD Blora, Jumat (17/9/2021).
Menurut Arief, kedatangan Mabes Polri ke wilayahnya disebabkan karena adanya pengaduan ke Ombudsman terkait permasalahan e-warong.
"Mungkin ada pengaduan yang Ombudsman itu terus akhirnya turun," kata Arief.
Baca juga: KPK Kunjungi Blora, Minta Ada Perbaikan di 8 Area
BNPT tak tepat sasaran hingga sembako tidak layak
Memang, pada saat rapat koordinasi pada Senin (13/9/2021) lalu, pihaknya sempat membahas permasalahan-permasalahan yang muncul dalam penyaluran bantuan sosial sembako.
Permasalahan tersebut antara lain, dugaan penyaluran bantuan sosial pangan (BSP) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang tidak tepat sasaran, kualitas sembako yang di bawah standar dan tidak layak.
“Saya sudah 6 bulan lebih bersama Bu Wakil dilantik, dan permasalahan e-warong ini belum ada perubahan. Jadi ini sudah tidak hanya lampu kuning, tapi lampu merah. Jadi saya pastikan ini upaya kita yang terakhir dan jangan sampai ada permasalahan lagi," kata Arief Rohman waktu itu.
Baca juga: Jadwal, Syarat dan Lokasi SKD CPNS 2021 di Kabupaten Blora
Pihaknya ingin ada perubahan mekanisme dalam penyaluran dan hak-hak rakyat penerimanya bisa tersalurkan dengan tepat.
“Jadi yang sudah ditunjuk (e-warong) juga harus sesuai standar dalam penyalurannya, dan barang yang dijual juga harus sesuai, kalau bisa kita pakai konten lokal," terang Arief.