Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita di Tegal Gemar Makan Tanah Sejak Usianya 1,5 Tahun, Kapolres: Kita Terenyuh

Kompas.com - 13/09/2021, 20:33 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - VF (3) balita yang gemar memakan tanah dan puing tembok karena diduga tidak pernah dibelikan jajan oleh orangtuanya di Kota Tegal, Jawa Tengah mengundang keprihatinan banyak pihak.

Banyak yang datang untuk melihat langsung kondisi sang anak, hingga memberikan bantuan jajanan sehat melalui orangtua Carmo (50) dan Umrotun Khasanah (41) yang merupakan keluarga tak mampu, Senin (13/9/2021).

Di pagi hari, Kapolres Tegal Kota AKBP Rahmad Hidayat dan jajarannya mengunjungi kediaman VR di Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Barat.

Baca juga: Balita di Tegal Makan Tanah dan Pecahan Tembok, Diduga karena Orangtua Jarang Belikan Jajan

Siang harinya disusul Wakil Wali Kota M. Jumadi, hingga Ketua DPRD Kusnendro di sore hari yang juga datang memberikan bantuan.

Kapolres Tegal Kota AKBP Rahmad Hidayat mengatakan, diketahui, kebiasaan memakan tanah sudah berlangsung sejak sang balita berusia 1,5 tahun. Meski demikian, kondisi VF diketahui tetap dalam kondisi sehat.

"Adanya bocah yang gemar makan tanah dan puing tembok membuat kita terenyuh dan kita harus merespons. Hari ini kita bersama-sama dinkes, kecamatan, kelurahan memberikan bantuan," kata Rahmad.

Baca juga: Balita yang Suka Makan Tanah dan Pecahan Tembok di Tegal Dibawa ke RS
"Mudah-mudahan melalui bantuan ini dapat meringankan beban. Kita harapkan ananda bisa kembali mengonsumsi makanan bergizi dan meninggalkan kebiasan yang tidak sehat," kata Rahmad.

Kepada pihak Dinas Kesehatan, Rahmad berharap agar bisa memberikan pendampingan dan pemantauan kesehatannya.

"Dengan adanya pendampingan dari dinas dan puskesmas, kita berharap ananda bisa segera pulih dan kembali normal untuk mengkonsumsi makanan umumnya anak kecil," pungkas Rahmad.

Sementara itu, guna mengetahui kondisi kesehatan sang balita, Dinas Kesehatan segera membawanya untuk menjalani pemeriksaan di RSUD Kardinah Kota Tegal.

Kepala Dinas Kesehatan dr. Sri Prima Indraswari mengatakan, setelah diperiksakan ke rumah sakit, petugas puskesmas juga akan memantau perkembangannya setiap hari.

"Petugas dari Puskesmas akan memantau rutin ke sini. Termasuk soal tumbuh kembangnya. Dan kepada keluarga kita juga akan berikan edukasi," kata Prima.

Sebelumnya diberitakan, balita berusia tiga tahun berinisial VF ‎di Kota Tegal, Jawa Tengah memiliki kebiasaan tak layak ditiru yakni gemar memakan tanah.

Diduga, kebiasaan itu muncul setelah orangtua hampir tidak pernah membelikan jajan karena tak mampu secara ekonomi.

"Sejak bisa jalan atau usia dua tahun dia gemar makan tanah sama pecahan-pecahan tembok," kata Umrotun Khasanah (40), ibu dari VF di kediamannya di Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Barat, Sabtu (11/9/2021).

Umrotun bercerita, awal pertama kali melihat anaknya memakan tanah dari reruntuhan tembok di dalam rumahnya setahun lalu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com