Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joglo Kelor, Saksi Bisu Perjuangan Tentara Pelajar Melawan Penjajah

Kompas.com - 11/09/2021, 12:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Joglo Kelor menjadi saksi bisu perjuangan para pasukan Tentara Pelajar (TP) di masa kemerdekaan Indonesia.

Rumah berbentuk joglo itu dibangun pada tahun 1835 dan disebut pernah menjadi markas bagi para pejuang untuk melawan penjajah di tahun 1949.

Dilansir dari situs pariwisata.slemankab.go.id, joglo itu dibangun dengan kayu pohon jati dan masih terawat.

 

Saat ini, rumah joglo ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Lalu, di sisi timur Desa Kelor ini mengalir jernih Sungai Bedhog. Sungai ini di masa kemerdekaan sering digunakan para gerilyawan Indonesia untuk melawan penjajah.

Baca juga: Jejak Sejarah Lagu Kebangsaan Karya WR Supratman, Ini Karya Pertamanya

Desa wisata

Keberadaan joglo bersejarah tersebut di antara pemandangan asri Desa Kapenawon Turi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), warga setempat akhirnya pada tahun 2006 mengukuhkan diri sebagai Desa Wisata Kampoeng Sedjarah Kelor.

"Sungai Bedhog ini kan awalnya rimbun. Lalu, kita bersihkan untuk susur sungai, sebagai napak tilas Tentara Pelajar. Karena cerita dari orang dulu, tentara ketika bersembunyi di sungai," kata dia, Sabtu (17/4/2021), , dilansir dari TribunJogja.com.

Baca juga: Sejarah Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, 13.000 KK Dipindahkan, Direncanakan Bertahan 100 Tahun

Kisah Kelor dan erupsi Merapi

Purnomo menjelaskan, desa tersebut pada zaman dulu ditumbuhi pohon kelor dengan nama latin Moringa oleifera.

Menurut cerita para tetua desa, ada satu pohon kelor yang berukuran besar di sisi utara desa.

Lokasi itu, kata Purnomo, kampung dahulu terdapat sebatang pohon kelor yang cukup besar.

"Pohon kelor itu di kisahkan mampu menyelamatkan dusun dari bahaya erupsi sehingga warga aman," kata dia.

Menjaga kesejahteraan warga

Potensi Desa Kelor hingga saat ini terus dikembangkan menjadi desa wisata.

Kedatangan pengunjung di desa wisata diharapkan juga memberikan dampak positif bagi warga yang mayoritas bekerja sebagai petani salak.

Sementara itu, tak sulit untuk menjangku Joglo Kelor. Lebih kurang 60 menit dari pusat kota Yogyakarta.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul: Menikmati Keindahan Alam dan Napak Tilas Sejarah di Desa Wisata Kelor Turi Sleman

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com