Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Siapkan Skema Pembukaan Pariwisata bagi Turis Asing di Bali, Larang Backpacker Datang

Kompas.com - 10/09/2021, 21:08 WIB
Ach Fawaidi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tengah menyiapkan skema pembukaan pariwisata internasional Bali.

Persiapan ini, menurutnya, bisa terealisasi jika Bali sudah berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.

Pihaknya juga akan menyaring wisatawan mancanegara yang diizinkan masuk ke Bali. 

"Kami sudah siapkan semuanya. Kapan dibuka? Tergantung juga nanti negara mana. Tidak semua negara juga, jadi negara mana, dan kapan kita bisa siap. Kalau saya pikir kita mungkin pada (PPKM) level 2," kata Luhut saat berkunjung ke Bali, Jumat (10/9/2021).

Baca juga: Luhut: Covid-19 di Bali Membaik, Mestinya Minggu Depan Sudah PPKM Level 3

Luhut menyebut, pembukaan pariwisata internasional Bali nantinya akan dilakukan secara bertahap dan hati-hati.

Seluruh sarana dan prasarana yang menunjang protokol kesehatan akan diterapkan maksimal.

Misalnya, kata dia, aplikasi Pedulilindungi yang akan diterapkan di semua tempat seperti mall dan seluruh obyek wisata.

"Sehingga orang datang ke Bali dia nyaman, semua ada pelayanan kesehatan yang dibutuhkan," ujar dia.

Luhut mengatakan, jenis wisman yang akan jadi prioritas untuk masuk ke Bali adalah wisman yang berkualitas dan bukan backpacker.

"Selanjutnya turis yang datang itu kita saring. Kita enggak mau backpaker yang datang agar Bali itu bersih, orang yang datang berkualitas," kata dia.

Baca juga: Sempat Kabur dan Melawan Satpol PP, WN Rusia di Bali Akhirnya Dideportasi

Kendati demikian, ia meminta warga Bali sabar menunggu pembukaan pariwisata internasional.

Sebab, kasus positif Covid-19 masih terus terjadi meski telah menunjukkan tren yang membaik.

Ia tak mau citra Indonesia yang baik dalam menangani kasus Covid-19 buruk di mata dunia karena masyarakat abai terhadap protokol kesehatan.

"Tapi kita masih nunggu. Karena sekarang ini kita ini salah satu negara yang terbaik dalam penanganan Covid-19. Menurut data-data ya," kata dia.

"Tapi kan tidak boleh jemawa, tidak boleh sombong, kita harus tetap hati-hati. Di Bali sudah baik, tapi kalau nanti naik lagi, tidak ada lagi orang yang mau datang ke Bali. Jadi nanti Bali terkenal pulau yang tidak disiplin, itu tidak bagus," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com