Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pensiunan Perwira Polisi Dibunuh, Diduga karena Masalah Asmara

Kompas.com - 09/09/2021, 15:19 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEMPAWAH, KOMPAS.com –Kepolisian Resor (Polres) Mempawah, Kalimantan Barat, menyelidiki adanya dugaan motif asmara yang melatarbelakangi peristiwa tewasnya ED (65), seorang pensiunan perwira polisi yang dibacok MS (55), tetangganya.

“Ada dugaan motifnya terkait asmara. Tapi belum bisa kita detailkan karena masih didalami. Yang pasti, ini murni person to person,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mempawah Rizal kepada wartawan, Kamis (9/9/2021).

Rizal memastikan, perkara tersebut tidak terkait dengan institusi maupun kesukuan.

Baca juga: Seorang Pensiunan Perwira Polisi Tewas Dibacok Tetangganya

Masyarakat diminta mempercayakan sepenuhnya kepada proses penyidikan yang dilakukan dan tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya.

“Kami pastikan, proses penyidikan dilakukan objektif dan professional,” tegas Rizal.

Sebagai informasi, semasa aktif, ED pernah menjabat sebagai Kapolsek Segedong dan Kapolsek Mandor, Kabupaten Landak.

Sebelum tutup usia dia menjadi Pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Segedong.

Baca juga: Polisi Dibacok Saat Amankan DPO Narkoba, Satu Pelaku Ditangkap

Diberitakan sebelumnya, seorang pensiunan perwira polisi berpangkat ajun komisaris berinisial ED (65) ditemukan tewas di depan rumahnya, Desa Peniti Dalam, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (8/9/2021) malam.

ED diduga diserang dengan parang seleng oleh MS (55).

Belakangan, terduga pelaku MS juga ditemukan tergeletak dengan luka di lehar tak jauh dari lokasi kejadian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com