CIANJUR, KOMPAS.com - Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih menunggu hasil diagnosa Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) atas kasus dugaan KIPI yang menimpa Ahmad Solihin (37).
Warga Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur itu mengalami kelumpuhan pasca mengikuti vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan di puskesmas bulan lalu.
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Cianjur, Yusman Faisal mengatakan, proses diagnosa hingga menentukan hasil atas dugaan kasus KIPI membutuhkan waktu yang panjang.
Baca juga: Walau Solihin Lumpuh Usai Divaksin Covid-19, Satgas dan Dinkes Cianjur Minta Masyarakat Tak Khawatir
“Memang prosesnya tidak sebentar ya, butuh waktu. Kita saat ini masih tunggu hasilnya, masih menunggu rilisnya,” kata Yusman, kepada Kompas.com, Selasa (31/8/2021).
Yusman menyebutkan, pasien saat ini masih menjalani observasi yang dilakukan tim kesehatan Dinas Kesehatan melalui puskesmas setempat.
“Secara umum kondisinya baik, ada perubahan di ototnya, hanya saja harus terus dilatih kekuataannya sehingga membutuhkan bantuan rehab medis,” ujar dia.
Benjolan sebesar bola kasti
Sementara terkait kondisi benjolan sebesar bola kasti di bawah ketiak pasien, dikemukakan Yusman, masih terus dikonsultasikan dengan bagian bedah di rumah sakit.
"Intinya oleh tim medis terus dipantau. Kita berharap pasien dapat segera sembuh dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa," ucap Yusman.